JURNALPALOPO.COM- Beragam cara untuk mengekspresikan perasaan, salah satunya lewat sebuah puisi atau goresan pena.
Seperti salah puisi yang milik Wira Nagara yang akan kita bahas kali ini. Lewat puisi Distilasi Alkena. Puisi ini menggambarkan perasaan seseorang yang mencinta namun terkesan tak terbalas.
Setiap bait terselip kata yang begitu menyayat hati. Pemilihan kata yang lugas dan mudah dipahami pasti membuat para pembaca akan larut kedalamnya.
Baca Juga: Lima Daftar Film Shahrukh Khan yang Bisa Bikin Baper dan Air Mata Menetes
Berikut Puisi yang berjudul Distilasi Alkena gubahan Wira Nagara.
Pernah bahagia kita merekah indah tanpa sedikitpun gelisah
Saat lantunan rindu adalah alasan setiap pertemuan
Saat mencintaimu bukan hanya sekedar lamunan
Semurung mendung sederas hujan
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Atletico Madrid Tumbang 2-1, RB Leipzig Segel Tiket Semi Final
Mimpiku memuai hebat pada ketiadaan
Aku tak pernah menyesal akan keputusanmu memilihnya
Yang aku sesalkan adalah tiada sedikitpun kesempatan bagiku membuatmu bahagia
Kesalahanku, menjadikanmu alasan segala rindu
Baca Juga: Keutamaan dan Kandungan Membaca Surah Al-Kahfi di Malam Jumat
Waktu pun mengurai tetes hujan menjadi bulir-bulir kenangan
Ia menelusup tanpa permisi membasahi nurani
merangkak naik menyusun kata yang dibicarakan oleh pelupuk
Memaksa mata bekerja mengeluarkan kalimat penuh derita
Baca Juga: Niat Beli Pocophone F1, Simak Ulasan Kelebihan dan Kekurangannya
Degub jantung menyatu detik, meyuarakan penyesalan yang runtuh menitik
Bukan perih yang aku ratapi, tapi pengertian tak pernah kau beri
Sadarlah! Aku telah mencintaimu dengan terengah-engah
Mencibir ogsigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yang aku izinkan mengisi setiap rongga
Baca Juga: Berikut 5 Cara Memperkuat Hubungan dengan Pasangan
Menghempas darah dengan namamu yang mengalir membuat jantungku tetap berirama
Padamu aku jatuh hati, bahkan sebelum Tuhan merencanakan adam dan hawa diturunkan ke bumi
Kesalahanku tak pernah mencintai selain kamu
Tingkat sepi yang paling mengerikan, adalah sepi dalam keramaian
Baca Juga: Jarang Tidur Siang? Ketahui dulu Manfaat dari Tidur Siang
Mengulik rasa secara primitif dan tak mengenali dunia telah jauh mengalami perubahan
Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin? Kau memilih orang lain?
Detik yang berbaris hanya membuat pengharapan semakin miris
Kau tak bergeming, kau tak pernah menjawab dengan alasan caraku mendambamu terlampau bising
Baca Juga: Tetap Cantik dengan Penampilan Baru, Feby Febiola Beri Dukungan bagi Pejuang Kanker
Otakku terus meneriakan penyesalan sembari bertanya tentang kenapa
Pada sikapmu yang terlalu membuat semesta menerka-nerka
Tangkupan tanganku masih saja menggenggam harap untukmu
Namun keegoisanmu membuatnya kosong laksana harapan semu
Baca Juga: Berlatar Suasana Alam, BTS akan Hibur para ARMY di In the SOOP BTS Ver
Kesalahanku isi doaku tak pernah selain namamu
Cinta tak selamanya tentang kepemilikan, tapi cinta adalah tentang keikhlasan
Segala rela aku coba tumpahkan
Pada rajutan tinta yang menulis namaku dalam undangan pernikahan
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Pikiran Negatif yang menjerat Anda
Paling tidak, aku pernah menyadari sakitnya mendamba tanpa balas peduli
Paling tidak, aku akhirnya bisa melihat sosok terbaik yang akan mendampingimu
Memakaikan cincin di jemarimu, mencium keningmu, dan bersanding bahagia berbagi senyuman dengan mu
Terimakasih atas segala rasa, pada hari itu aku pun turut mengucap bahagia
Baca Juga: Fakta Dibalik Lagu Pura-Pura Lupa Milik Mahen Mahendra, Salah Satunya di Cover dengan Bahasa Korea
Mencoba Ikhlas, walau air mata pasti mengucur deras
Kesalahanku adalah tak pernah merasa bahwa untukku kau tak pernah punya cinta. ***