JURNAL PALOPO - Kekuatan Tempur Indonesia Semakin Mengerikan, KF-21 Boramae Tidak Lama Lagi akan Terbang.
Pesawat tempur kerjasama Indonesia dan Korea Selatan, KF-21 Boramae akan segera uji terbang.
Pengujian terbang perdana KF-21 rencananya akan dilangsungkan pada akhir bulan Juli.
Hal ini diungkapkan dalam sebuah demonstrasi KF-21 di markas besar Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI) pada Rabu waktu setempat.
KAI adalah satu-satunya pembuat pesawat di Korea Selatan yang terletak di Sacheon, 437 kilometer selatan Seoul.
Demonstrasi bersama Defense Acquisition Program Administration (DAPA) itu menunjukkan kemajuan besar.
Proyek KF-21 Boramae ini menghabiskan anggaran senilai 8,8 triliun won yang diluncurkan pada tahun 2015 bersama Indonesia.
DAPA sendiri belum mengungkapkan tanggal tertentu karena setiap rencana penerbangan dapat berubah karena kondisi cuaca.
“Taxi di darat bertujuan untuk memeriksa integritas dan pengoperasian pesawat,” kata Kim Nam-shin, manajer senior Divisi Program KFX di KAI, dikutip dari Yonhap.
Prototipe KF-21 pertama diungkap ke publik pada April tahun lalu. Sebanyak enam pesawat telah diproduksi untuk tujuan pengujian.
Bendera Korea Selatan dan Indonesia dicetak di bawah kokpitnya untuk menunjukkan mitra dalam proyek pesawat tempur.
Baca Juga: Jelang Kick Off Liga 1 2022/2023, RANS Nusantara FC Datangkan Gelandang Jepang, Mitsuru Maruoka
Jakarta telah setuju untuk menanggung 20 persen dari program pembangunan tahap 1 senilai 8,1 triliun won.
Uji terbang pertama akan berlangsung 40 menit, enam prototipe ini akan terbang 2000 kali hingga tahun 2026.
Isi yang akan diperiksa selama uji terbang meliputi konfirmasi keselamatan pesawat, ketinggian, kecepatan, dan perluasan kemampuan manuver.
Selain itu juga diperiksa kinerja penerbangan, karakteristik kontrol, avionik, verifikasi sistem terperinci, pemisahan dan peluncuran senjata udara-ke-udara jarak menengah dan pendek.
Jika tidak ada aral melintang, produksi massal KF-21 diperkirakan akan berjalan hingga 2032.
Indonesia selanjutnya akan menerima transfer teknologi agar bisa merakit sendiri jet tempur KF-21.
KF-21 menggunakan berbagai teknologi canggih, termasuk radar active electronically scaned array (AESA).
Ia juga memiliki sistem pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) yang mendeteksi objek terbang rendah.
Baca Juga: Ingin Kurban Idul Adha Tapi Belum Aqiqah, Buya Yahya: Ini Bukan Khayalan dan Ada Ditengah Masyarakat
Pesawat tempur generasi 4,5 ini akan dilengkapi rudal udara-ke-udara seperti AIM-2000 oleh Diehl yang berbasis di Jerman dan Meteor oleh MBDA Inggris.
Selama fase kedua proyek dari tahun 2026 hingga 2028, Korea Selatan akan menyiapkan kemampuan tempur udara-ke-permukaan KF-21.
DAPA saat ini juga sedang mengembangkan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara untuk KF-21.