Itikaf di 10 Malam Terakhir Ramadan serta Tata Caranya Selama Covid-19

3 Mei 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi itikaf di masjid. /Pixabay/Hans Braxmeier

JURNAL PALOPO - Itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan adalah amalan yang baik untuk mendapatkan Lailatulqadar.

Tidak hanya di Ramadan saja, sebenarnya melakukan itikaf bisa di setiap waktu, namun hal tersebut bersifat sunnah.

Rasulullah SAW selalu menjalankan amalan ibadah itikaf di malam terakhir Ramadan sebanyak sepuluh kali bahkan sampai dua puluh kali.

Baca Juga: Bebas dari Penjara, Rangga Sunda Empire: Seharusnya Bukan Saya yang Dihukum

Kebiasaan Rasulullah SAW dalam beritikaf patut diteladani oleh para umatnya.

Adapun pengertian itikaf, yakni cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan duduk diam di dalam masjid, semata hanya untuk beribadah.

Selain itu, melaksanakan itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan memiliki sejumlah keutamaan.

Di antara keutamaan tersebut adalah mendapatkan ampunan dan ridha oleh Allah SWT, didoakan oleh para malaikat, dan dijauhkan dari api neraka.

Baca Juga: 8 Varian Kue Kering yang Wajib Tertata di Meja Makan saat Idul Fitri

Amalan yang bisa dilakukan ialah seperti membaca ayat-ayat suci Al-Quran, berdoa dengan khusyuk, dan berdzikir.

Disebutkan pula bahwa beritikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan sebagai bentuk penyembuhan luka yang bersarang di dalam hati.

Manfaat yang dirasakan seperti pikiran menjadi jernih, hati terasa lega, raga menjadi lebih ringan, dan selalu berpikir positif dalam segala hal.

Sebelum melakukan itikaf, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:

Baca Juga: Tips Masker Wajah dan Vaseline untuk Kulit Bersih Sebelum Lebaran

1. Berniat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT

2. Beragama Islam

3. Dewasa atau baligh

4. Berakal sehat

Baca Juga: Lirik Lagu 'Waktu dan Perhatian' dari Rimar Callista

5. Suci dari haid, nifas, dan hadats. Baik hadast besar maupun hadast kecil

6. Itikaf di dalam masjid

Dalam berniat, tidak boleh setengah-setengah, maka dari itu, ada doa yang harus dipanjatkan:

Nawaitu an a’tikafa fii hadzal masjidi sunnatan lillahi ta’ala

Baca Juga: Intip Profil Singkat Febriany Eddy, Perempuan Pertama yang Menjabat CEO PT Vale Indonesia

Artinya, “Saya niat lakukan itikaf di masjid, sunnah karena Allah Ta’ala”

Alih-alih dilaksanakan di masjid, bagaimanakah cara melakukan itikaf di tengah Covid-19?

Seperti yang diketahui, menjalankan itikaf memang sebaiknya dilakukan di masjid seperti yang sudah diniatkan.

Tetapi dalam hal ini, masyarakat tengah dilanda Covid-19 yang mengharuskan melakukan semua kegiatan dari luar rumah, menjadi di dalam rumah.

Baca Juga: Drama Vincenzo Berakhir, Para Fans Campur Aduk Senang Sekaligus Sedih

Namun, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan supaya sebagian masyarakat mampu melaksanakan itikaf tetap di masjid.

Upaya tersebut seperti membatasi jumlah jamaah, memberi jarak satu sampai satu setengah meter antar jamaah, dan mematuhi protokol kesehatan.

Ini tidak berlaku bagi daerah yang berzona merah, tetapi bisa diterapkan di daerah dengan zona kuning atau hijau.

Bagi daerah yang berzona merah, sebaiknya lakukan itikaf di rumah yang ada ruang khusus untuk beribadah.

Baca Juga: Dua Akting Song Joong Ki di Drama Vincenzo yang Berhasil Meluluhkan Hati Wanita, Cek Disini

Pemerintah menetapkan upaya itu agar penyebaran virus corona tidak meluas. Masyarakat pun tetap dihimbau untuk berhati-hati saat berada di luar rumah.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler