Psikolog Ungkap Siswa SMP dan SMA di Nilai Sulit Mengontrol Diri Saat Sekolah di Buka Kembali

- 9 Juli 2020, 21:23 WIB
Ilustrasi pelajar. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/nz
Ilustrasi pelajar. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/nz /SEPTIANDA PERDANA/ANTARA FOTO

JURNALPALOPO.COM - Rencana sekolah akan dibuka kembali secara bertahap sudah diketahui sebelumnya, namun khusus untuk daerah yang sudah berstatus zona hijau.

Dibukanya sekolah dengan proses pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Hal itu dikarenakan siswa SMP dan SMA dinilai sudah memasuki masa remaja. Dimana secara psikologis, anak remaja sudah memahami bahwa Covid-19 merupakan wabah penyakit yang serius.

Baca Juga: Bertahap, Sekolah Kembali di Buka, Nadiem Sebut Siswa SMP dan SMA Jadi Prioritas Utama

Untuk itu, diungkapkan Psikolog Ihsana Sabriani Borualogo mengatakan, saat sekolah kembali dibuka, para guru perlu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan serius.

Karena menurutnya, siswa berusia remaja di SMP dan SMA, masih belum bisa mengontrol diri untuk tidak berdekatan dengan temannya saat bertemu di sekolah. Dan belum tentu mereka menerapkan protokol kesehatan secara serius di sekolah.

"Pada anak remaja, relasi dengan teman tergolong kuat. Setelah sekian bulan tidak ketemu, nanti ketemu, mereka pasti antusias untuk saling berdekatan, bercanda, ngobrol," kata Ihsana, Kamis, 9 Juli 2020.

Dikutip JURNALPALOPO.COM dari laman Pikiran-Rakyat.com yang telah tayang berjudul Psikolog: Siswa SMP dan SMA Masih Sulit Kendalikan Diri Tidak Berkerumun.

Baca Juga: PPDB Online SD-SMP Kota Makassar Disorot, Warga Lakukan Unjuk Rasa Depan Kantor Dinas Pendidikan

Ihsana yang juga Ketua Program Studi Magister Psikologi Profesi Program Pascasarjana Universitas Islam Bandung menilai, orang dewasa relatif lebih bisa mengontrol diri untuk tetap menjaga jarak, saat kembali bertemu teman.

Oleh karena itu, pihak sekolah perlu mengontrol siswa-siswanya agar tetap menjaga jarak. Terutama, mengawasi siswa saat di luar kelas, seperti di kantin dan toilet.

Pihak sekolah juga perlu mengawasi agar siswa tetap memakai masker dan menjaga kebersihan maskernya. Terutama ketika makan, masker dipastikan disimpan di tempat yang bersih.

Lalu, setelah makan, pastikan siswa memakai kembali maskernya. Pengawasan perlu juga dilakukan hingga anak-anak pulang saat di gerbang sekolah. Jangan sampai mereka berkerumun.

Baca Juga: Pembelajaran via Daring, Pemerintah Diminta Tanggung Beban Internet Mahasiswa

Orangtua juga berperan mengingatkan anaknya agar mengikuti protokol kesehatan di sekolah. Namun, karena orangtua tidak bisa mengawasi anaknya di sekolah, maka guru yang berperan penting mengawasi anak-anak di sekolah agar mengikuti protokol kesehatan.*

(Penulis : Rani Ummi Fadila)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x