JURNALPALOPO.COM- Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sulawesi Selatan, ikut berduka cita atas meninggalnya Muliadi Aminuddin, seorang pengiat olah raga panjat tebing, Minggu (26/07/20).
Ketua Umum FPTI Sulsel, Imam Subekti, menyampaikan bahwa musibah yang menimpa almarhum adalah duka bagi FPTI Sulsel dan juga duka bagi seluruh para penggiat olah raga panjat tebing.
“Atas nama pribadi dan organisasi, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah tersebut,” terang Imam, Senin (27/07/20).
Baca Juga: Diduga Kesalahan Teknis, Seorang Pemanjat Tewas Terjatuh di Taman Pakui Sayang
Baca Juga: PMI Luwu Utara Dirikan 33 Shelter bagi Pengungsi Korban Banjir Bandang
Imam menambahkan, pihaknya juga menerima pernyataan duka cita dari Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI (PP FPTI), Yenny Wahid. Melalui sambungan telepon, anak kandung mantan Presiden Indonesia, Gus Dur tersebut turut menyampaikan bela sungkawanya.
“Bu Ketum (Yenny Wahid) melalui Tadi Ketua 1 PP FPTI, Mas pey telpon saya langsung dan minta kami untuk sesegera mungkin menyikapi kejadian ini agar tak terulang,” jelas Imam.
FPTI Sulsel telah menggelar rapat internal untuk mengungkap kronologi sebenarnya, terkait peristiwa di papan manjat (wall climbing) Taman Pakui Makassar, jalan AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Minggu (26/07/20) petang.
“Kami telah bertemu dengan beberapa saksi mata yang melihat langsung peristiwa tersebut. Agar peristiwa seperti itu tak terulang lagi, kami juga tengah menggodok semacam tata tertib yang harus diterapkan di fasilitas-fasilitas umum yang menyiapkan fasilitas wall climbing,” ungkapnya.