Namun, para pejabat AS percaya bahwa bahkan jika itu tidak disengaja, China mengambil keuntungan dari situasi tersebut.
Pasalnya begitu pesawat itu berada di atas Montana, balon tersebut menggunakan posisinya untuk berkeliaran di situs-situs sensitif dan mencoba mengumpulkan informasi intelijen.
Balon tersebut pertama kali melintasi wilayah udara AS di atas Alaska pada akhir Januari sebelum melewati Kanada dan turun ke Montana.
Balon tersebut melayang-layang selama beberapa hari, membuat AS yakin bahwa balon tersebut mencoba untuk mengamati lokasi militer yang sensitif, seperti Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana.
Pesawat tersebut akhirnya ditembak jatuh oleh AS di lepas Pantai Timur pada tanggal 4 Februari.
Insiden ini semakin meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing, termasuk penundaan kunjungan diplomatik oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China.***