Program pengawasan, yang mencakup sejumlah balon serupa, sebagian dijalankan dari provinsi, Hainan.
AS tidak mengetahui ukuran yang tepat dari armada balon pengintai China, tetapi sumber mengatakan bahwa program ini telah melakukan setidaknya dua lusin misi di setidaknya lima benua dalam beberapa tahun terakhir.
Sekitar setengah lusin dari penerbangan tersebut berada di wilayah udara AS atau setidaknya disekitar AS menurut seorang pejabat yang mengetahui informasi intelijen.
China bersikukuh bahwa balon tersebut sebenarnya hanyalah balon cuaca yang terlempar keluar jalur.
Pada bulan Februari, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa balon tersebut memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja.
"Itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk tujuan penelitian, terutama meteorologi.
"Dipengaruhi oleh angin barat dan dengan kemampuan kemudi mandiri yang terbatas, pesawat itu menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan pada bulan Februari dikutip dari Daily Digest.
AS telah menilai kemungkinan bahwa pesawat itu tidak sengaja bermanuver ke daratan AS oleh pemerintah China, kata pejabat AS kepada media.
Baca Juga: Tukar Guling David Rumakiek! PSIS Semarang Sodorkan Anak Emas Luis Milla