AS Pura-pura Tidak Khawatir, Balon Udara Mata-mata China Mampu Kirim Data ke Beijing Secara Real Time

- 9 April 2023, 19:30 WIB
Balon udara yang diduga mata-mata China melayang ke lautan setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Surfside Beach, South Carolina, AS, 4 Februari 2023
Balon udara yang diduga mata-mata China melayang ke lautan setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Surfside Beach, South Carolina, AS, 4 Februari 2023 /REUTERS/Randall Hill/

JURNALPALOPO.com - Balon mata-mata China yang melintasi AS pada awal tahun ini berhasil mengumpulkan data intelijen dari situs-situs militer AS.

Namun, pemerintah AS masih belum tahu pasti apakah pemerintah Cina dapat menghapus data balon tersebut ketika mereka menerimanya.

Komunitas intelijen AS tidak terlalu khawatir dengan informasi yang berhasil dikumpulkan oleh balon tersebut.

Baca Juga: Safee Sali Tolak Klub Thailand, Pilih Gabung Tim Indonesia karena 2 Hal yang Jarang Orang Tahu

Pasalnya balon tersebut tidak jauh lebih canggih daripada yang bisa dikumpulkan oleh satelit China.

Seorang pejabat intelijen AS mengatakan kepada media bahwa meskipun analisis terhadap balon tersebut masih terus dilakukan, penerbangannya di atas AS tampaknya tidak memberikan wawasan baru yang penting bagi Cina.

AS juga mengetahui jalur yang akan dilalui balon udara tersebut dan mampu melindungi situs-situs sensitif dan menyensor beberapa sinyal sebelum balon udara tersebut dapat menangkapnya.

Pada tahun 2022, komunitas intelijen AS mengembangkan metode untuk melacak armada balon udara China yang beroperasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Sebentar Lagi, Pembukaan Pendaftaran CPNS 2023 akan Segera Dibuka, Ini Jadwalnya

Program pengawasan, yang mencakup sejumlah balon serupa, sebagian dijalankan dari provinsi, Hainan.

AS tidak mengetahui ukuran yang tepat dari armada balon pengintai China, tetapi sumber mengatakan bahwa program ini telah melakukan setidaknya dua lusin misi di setidaknya lima benua dalam beberapa tahun terakhir.

Sekitar setengah lusin dari penerbangan tersebut berada di wilayah udara AS atau setidaknya disekitar AS menurut seorang pejabat yang mengetahui informasi intelijen.

China bersikukuh bahwa balon tersebut sebenarnya hanyalah balon cuaca yang terlempar keluar jalur.

Baca Juga: Bali United Incar Bek Berumur Klub Pendatang Baru, Persis Solo Bisa Penen Cuan Rp4,78 karena Pemain Ini

Pada bulan Februari, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa balon tersebut memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja.

"Itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk tujuan penelitian, terutama meteorologi.

"Dipengaruhi oleh angin barat dan dengan kemampuan kemudi mandiri yang terbatas, pesawat itu menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan pada bulan Februari dikutip dari Daily Digest.

AS telah menilai kemungkinan bahwa pesawat itu tidak sengaja bermanuver ke daratan AS oleh pemerintah China, kata pejabat AS kepada media.

Baca Juga: Tukar Guling David Rumakiek! PSIS Semarang Sodorkan Anak Emas Luis Milla

Namun, para pejabat AS percaya bahwa bahkan jika itu tidak disengaja, China mengambil keuntungan dari situasi tersebut.

Pasalnya begitu pesawat itu berada di atas Montana, balon tersebut menggunakan posisinya untuk berkeliaran di situs-situs sensitif dan mencoba mengumpulkan informasi intelijen.

Balon tersebut pertama kali melintasi wilayah udara AS di atas Alaska pada akhir Januari sebelum melewati Kanada dan turun ke Montana.

Balon tersebut melayang-layang selama beberapa hari, membuat AS yakin bahwa balon tersebut mencoba untuk mengamati lokasi militer yang sensitif, seperti Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana.

Baca Juga: Rumor Liga 1 : PSM Makassar Incar Striker Papua yang Pecahkan Rekor Boaz Solossa, Persebaya Lirik Gelandang

Pesawat tersebut akhirnya ditembak jatuh oleh AS di lepas Pantai Timur pada tanggal 4 Februari.

Insiden ini semakin meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing, termasuk penundaan kunjungan diplomatik oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China.***

Editor: Arini Binti Rabbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah