"Risikonya kalau orang ngetop, padahal belum tentu kerugian tersebut atau keuntungan perusahaan karena satu orang," ujarnya.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, Pertamina mengalami kerugian karena menghadapi triple shock, yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri, serta pergerakan nilai tukar dolar yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan.***