Komisi III DPR RI Menyoroti Kebobrokan Rumah Tahanan Salemba

- 13 Juli 2020, 20:57 WIB
Ilustrasi penjara.
Ilustrasi penjara. //Pixabay/Ichigo121212

Arsul mengakui banyaknya persoalan yang dialami Surya Anta selama menjalani hukuman di Rutan Salemba merupakan rahasia umum yang sudah diketahui banyak pihak. Bahkan, Komisi III DPR menemukan praktik penyimpangan di lapas atau rutan lain yang lebih parah.

"Itu memang problem akut lapas/rutan yang sama-sama sudah kita ketahui. Kami di Komisi III bahkan menemukan yang lebih parah," kata dia.

Arsul juga mengakui problem utama lapas atau rutan yang ada di Indonesia adalah kelebihan kapasitas atau over capacity. Masalah ini kerap kali memicu persoalan-persoalan baru di dalam lapas atau rutan. Seperti seperti kerusuhan hingga keributan sesama narapidana.

"Lapas kita itu memang tak berimbangnya antara ketersediaan tempat untuk menampung tahanan dan narapidana dengan pertambahan jumlah tahanan dan napinya. Yang satu seperti deret hitung, yang satu bertambah seperti deret ukur," kata Arsul.

Baca Juga: Jawa Barat Mencatat Rekor Baru Kasus Covid-19, Terbanyak dari Klaster Secapa AD

Sebelumnya, mantan Tapol Surya Anta sempat berbagi pengalamannya saat menjalani hukuman di Rutan Salemba sejak Agustus 2019 lewat akun Twitter. Praktik menyimpang mulai dari pemalakan hingga jual beli narkoba yang diketahui petugas terjadi di rutan itu.

Kelebihan kapasitas juga masalah yang sangat kasat mata. Jika tak punya uang, napi bisa tidur di lorong secara bertumpuk bahkan beberapa di antaranya harus tidur di depan kamar mandi. Sementara itu ada juga ruangan yang dihargai mahal untuk napi yang punya uang.***

(Penulis : Muhammad Irfan)

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x