Polemik IKN, Suku Dayak tak Terima Permintaan Maaf Edy Mulyadi hingga Ngabalin Sebut agar Tidak Jawa Sentris

- 30 Januari 2022, 09:46 WIB
Ilustrasi. IKN Baru di Kaltim.
Ilustrasi. IKN Baru di Kaltim. /Instagram.com/@ibukotanegaraindonesia

Masyarakat yang mengatasnamakan Suku Dayak inipun menggelar aksi damai sebagai respons terhadap sikap Edy Mulyadi yang dituding menghina Kalimantan.

Di satu sisi, Ketua DPRD Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mendukung pemindahan IKN. Bahkan dia mempertanyakan pemikiran yang menentang gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya sebagai anak bangsa, sebagai warga RI, dari presiden Soekarno sampai presiden Jokowi nggak ada yg bener bos, jadi yang bener yang mana bos? kok semua presiden salah," katanya, kepada wartawan, Rabu, 26 Januari 2022.

Prasetyo Edi Marsudi meyakini kalau pemindahan IKN ke Kalimantan Timur ini akan berdampak terhadap perkembangan ekonomi. Dia juga menyinggung soal stabilitas politik, misalnya unjuk rasa.

Baca Juga: Jimmy Kimmel Live Dikecam ARMY, Lelucon Tentang BTS Dinilai Mengandung Rasis

"Ada lah. kan jauh kalau ada orang unjuk rasa, ato apa. Di sana kan jauh sekali. Misal istananya di sini, unjuk rasanya di blok M kan nggak ketemu," ucapnya.

Sebelumnya, Pras juga menyampaikan harapannya bahwa ke depan Jakarta bisa menjadi pusat bisnis laiknya New York di Amerika Serikat.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa pemindahan IKN adalah bukti keseriusan pemerintah dalam memeratakan pembangunan agar tidak terjadi Jawa sentris.

"Sebagian besar APBN hanya berputar di Jawa. Jadi gagasan pertama dan utama dari pemindahan IKN ini adalah agar Indonesia tidak menjadi Jawa sentr​​is," kata Ali Ngabalin dikutip dari Antara, 30 Januari 2022.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Ini Mengungkapkan Anda Seorang Delusi, Tangan atau Burung?

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah