JURNAL PALOPO - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur jadi pusat perhatian dalam beberapa bulan terakhir.
Terdapat pro dan kontra terkait pemindahan Ibu Kota Negara ini. Salah satu yang menolak adalah Edy Mulyadi yang belakangan mendapat kecaman dari masyarakat suku Dayak.
Edy Mulyadi dalam sebuah video yang beredar sempat melontarkan penyataan yang tidak baik dengan mengatakan Kalimantan sebagai 'tempat jin buang anak'.
Baca Juga: Comeback ke Dunia Akting, Kim Jung Hyun Deal Bintangi Drama Baru Genre Pembunuhan
Hal ini pun langsung direspon masyarakat suku Dayak yang merasa tersinggung karena kampung halaman mereka.
Tak tanggung-tanggung, para tetua suku Dayak terbang ke Jakarta untuk mencari Edy Mulyadi.
Meski Edy Mulyadi sudah membuat klarifikasi dan permohonan maaf, tetapi masyarakat suku Dayak yang tersinggung enggan menerima permohonan maaf tersebut.
Masyarakat Suku Dayak yang menolak permintaan maaf Edy memilih untuk menjatuhkan hukuman positif dan hukuman adat.
Baca Juga: Dicicil Atau Langsung, Ini Cara Bayar 10 Sumpah yang Dilanggar Menurut Buya Yahya