Pasalnya, seperti tercatat dalam sejarah, Indonesia baru saja melakukan sidang MPR dengan keputusan melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Lah kok kita punya presiden (yang) KKN-nya terang-terangan," jelasnya.
"Anaknya yang cuma punya pengalaman jual martabak jadi wali kota," tambahnya.
"Itu bagi pendidikan politik Indonesia, konsolidasi seperti itu sangat melukai perjalanan demokrasi di Indonesia," katanya.***