JURNAL PALOPO - Meski pemilu maupun pilkada telah lewat beberapa tahun, tapi kubu masing-masing pendukung masih eksis.
Tak ayal, hal ini kemudian menjadi pemicu gesekan antar pendukung kepala daerah maupun parpol.
Menanggapi hal ini, pendiri partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora, Fahri Hamzah memberikan komentar.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Pemerintah Beri Daftar 7 Daerah Kategori Level 2 hingga Level 4
Melalui akun Twitter pribadi miliknya, @Fahrihamzah menuliskan agar masyarakat berhenti saling bergesekan pasca pemilu.
"Rakyat harusnya berhenti berpolitik dan gesek2an setelah pemilu dan nyoblos," cuitnya, 1 September 2021.
Fahri juga menjelaskan kenapa hal tersebut bisa terjadi hingga rakyat tidak bisa hidup tenang.
"Tapi kenapa terus terjadi sampai rakyat gak bisa hidup tenang?".
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Hingga 6 September 2021, Ini Aturan Baru Jam Operasional Mall dan Supermarket
Menurutnya, hal ini dikarenakan sistem perwakilan yang tidak dimengerti oleh parpol yang telah mendapat fasilitas.
"Karena sistem perwakilan absen, kongresional yg tak dimengerti oleh parpol yg sdh duduk dapat fasilitas, gaji dan kekebalan. #OPP #OGD," tutupnya.
Melanjutkan postingan tersebut, cuitan Fahri lainnya menuliskan bahwa rakyat tidak harus bertengkar pasca pencoblosan.
"Kita rakyat tdk hrs bertengkar pasca pencoblosan. Politik seharusnya kembali normal setelah masa kampanye," tulisnya.
Menurutnya, yang seharusnya bertengkar adalah mereka yang menyebut diri sebagai oposisi.
Merekalah yang seharusnya melawan eksekutif dan para pendukungnya.
"Biar mereka, terutama yg menyebut diri partai oposisi yg bertengkar melawan eksekutif dan pendukungnya, bukan kita. Mereka enak berantem dapat duit, lah kita? #OPP #OGD".***