JURNALPALOPO- Arus digitalisasi yang makin tak terelakkan pasca merebaknya pandemi Covid-19 mendorong urgensi pengembangan ekosistem bisnis semakin meningkat.
Melalui pembentukan ekosistem, pengembangan bisnis di berbagai sektor usaha dapat dilakukan secara lebih efisien, efektif, dan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pelaku usaha.
Menyadari hal tersebut, BRI terus mendorong proses pembentukan ekosistem untuk membantu pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca Juga: Waspada Buku Nikah Palsu, Kemenag RI Himbau Warga Cek Keasliannya
Baca Juga: Kuis Matematika Menjebak: Selesaikan Soal dalam Waktu 20 Detik, Gunakan BODMAS atau PEMDAS
Baca Juga: Tes Kepribadian Pertanyaan: Jawab dengan Cepat 8 Soal, Temukan Jati Diri Anda dalam Tiap Jawaban
Dalam ekosistem ini, BRI berupaya melayani dan menjembatani kebutuhan layanan keuangan seluruh pelaku usaha UMKM dan ultra mikro.
“Dengan era digital ini mau nggak mau kita memang harus fokus di ekosistem. Sekarang ini ada 57 juta UMKM. Dari 57 juta itu, yang sudah terlayani oleh lembaga keuangan secara layak itu 12 juta saja. Sementara ada 15 juta pelaku UMKM sudah terlayani lembaga keuangan formal tapi belum layak,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso.
Berdasarkan data yang dihimpun BRI, saat ini masih ada 30 juta pelaku UMKM yang belum mendapat akses layanan keuangan dari lembaga formal.