JURNALPALOPO– Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta dirinya dikritik mengundang banyak reaksi. Salah satunya dari mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelumnya, Jokowi dalam sambutan acara laporan akhir tahun Ombudsman RI menyampaikan agar semua pihak harus menjadi bagian, untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik. Jokowi juga menyampaikan kepada masyarakat untuk lebih aktif menyampaikan kritik ataupun masukan.
"Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik dan masukan,”ucapnya.
Baca Juga: Manfaat Henna dan Resep Terbaik untuk Kesehatan Rambut
Baca Juga: Menara Seluler Berbahaya Bagi Manusia? Simak Penjelasannya
Terkait dengan pernyataan Jokowi yang meminta masyarakat untuk lebih aktif mengkritik dan memberi masukan, SBY berkomentar di twitter pribadinya. SBY mengibaratkan bahwa kritik itu lakasana obat yang rasanya pahit yang bisa membuat orang jadi sehat jika obatnya tepat dan dosisnya tepat.
"Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat. Kritik itu laksana obat dan yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan."tulis SBY di akun twitter miliknya.
Lebih lanjut SBY mengibaratkan gula sebagai pujian atau sanjungan yang bila dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit.
"Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. Sementara, pujian dan sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan dan hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan."ucapnya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Daun Bidara dan Ketapang Terbukti Ampuh untuk Perawatan dan Pengobatan Ikan Cupang
Baca Juga: Mengapa Menelan Permen Karet Berbahaya? Ini Penjelasannya