Kemensos Luncurkan Program BSB, 10 Juta Keluarga akan Menerima Bantuan Beras

3 September 2020, 09:37 WIB
Perum Bulog dan Kemensos./instagram.com/@perum.bulog /

JURNALPALOPO.COM – Kementerian Sosial (Kemensos) telah meluncurkan program Bantuan Sosial Beras (BSB) yang akan memberikan bantuan bagi 10 juta keluarga terdampak Covid-19.

Program BSB ini diluncurkan Menteri Sosial Julari P Batubara untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Program ini menurut Mensos merupakan bentuk implementasi arahan dari Presiden Jokowi kepada menteri-menterinya yang tidak ingin melihat ada warganya yang terdampak bencana tapi tidak menerima bantuan.

Baca Juga: IDI Minta Perlindungan Ekstra untuk Para Tim Medis, Usai Gugurnya Seratus Dokter Akibat Covid-19

Dalam siaran tertulis pada Rabu, 2 September 2020, Juliari mengatakan ada dua aspek yang mendukung porgram ini, yakni kualitas beras dan ketepatan penerima.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama, baik jajaran Kementerian Sosial maupun jajaran Perum Bulog,” katanya.

Peluncuran program Bantuan Sosial Beras ini dilakukan di Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta pada 2 September 2020. Peluncuran program ini dilakukan oleh Mensos Jualiari P Batubara bersama Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.

Bantuan yang di terima warga adalah beras seberat 15 kg per KPM per bulan selama tiga bulan terhitung dari Agustus hingga Oktober 2020.

Baca Juga: 100 Dokter Gugur Akibat Covid-19, PB IDI Gelar Doa Bersama

Juliari mengatakan, untuk bulan September akan di salurkan sebanyak 30 kg sebagai akumulasi untuk bulan Agustus dan September, dan 15 kg pada bulan Oktober 2020. Beras yang disalurkan dipasok oleh Perum Bulog.

Ada empat alasan mengapa yang menerima Bantuan Sosial Beras ini adalah KPM PKH yakni pertama, peserta PKH merupakan keluarga miskin yang rentan terdampak pandemi Covid-19 yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kedua, dalam keluarga peserta PKH terdapat anak-anak, lanjut usia dan penyandang disabilitas, yang perlu mendapatkan perlindungan serta pemenuhan nutrisi.

Ketiga, Program PKH telah memiliki struktur SDM yang baik, sehingga lebih memudahkan dalam proses pendampingan dan pemantauan program bansos besar.

Baca Juga: Samsung Telah Merilis Galaxy Z Fold 2, ini Harga dan Spesifikasinya

Keempat, peserta PKH bukan sasaran program Bantuan Sosial Sembako (BSS) dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Mensos juga mengapresiasi komitmen Dirut Perum Bulog yang terus mengawal penyaluran bansos ke seluruh wilayah di Indonesia.

Namun begitu, program seperti ini bukan tanpa masalah. Teknis di lapangan belum tentu sama dengan yang diperkirakan. Permasalahan seperti ada yang mengatakan tidak mendapat bantuan sedangkan tetangganya dapat.

Jajaran Kemensos dan Perum Bulog sudah memperkirakan permasahalan-permasalahan yang akan terjadi di lapangan. Juliari mengatakan telah meyiapkan bentuk antisipasi sejal awal, khususnya transporter dan para petugas Kementerian Sosial maupun dinas sosial, bagaimana memitigasinya, dan bagaimana membangun komunikasi yang baik.

Baca Juga: PLN Turunkan Tarif Listrik untuk Beberapa Jenis Pelanggan, Ini Rinciannya

"Kami mohon kerja samanya baik dengan transporter maupun dinas sosial di seluruh 514 kabupaten/kota agar program dari Presiden ini bisa terlaksana dengan baik,” imbuh Mensos.

Sementara, Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjamin kualitas beras yang akan disalurkan untuk program BSB ini.

Jaminan disampaikan setelah Bulog melakukan disposal (pemusnahan) terhadap beras berkualitas rendah. Perum Bulog juga sudah menerapkan teknologi untuk memastikan kualitas beras rice to rice.***

Editor: Naswandi

Sumber: Kemensos

Tags

Terkini

Terpopuler