IDI Minta Perlindungan Ekstra untuk Para Tim Medis, Usai Gugurnya Seratus Dokter Akibat Covid-19

- 3 September 2020, 09:23 WIB
Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih.
Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih. /Youtube BNPB/Bisnis.com

JURNALPALOPO.COM - Ikatan dokter Indonesia (IDI) mencatat bulan Maret hingga Agustus 2020, Pandemi covid-19 telah merenggut nyawa 100 orang Dokter di Indonesia.

Ketua umum PB IDI Daeng M Faqih, mengatakan diperlukan perlindungan ekstra dari pemerintah agar tidak semakin banyak pahlawan Kesehatan yang gugur.

IDI meminta pemerintah untuk menjamin ketersediaan alat pelindung diri bagi tenaga medis, menjadwalkan jam kerja maksimal 6 jam perhari guna menghindari kelelahan.

Baca Juga: 100 Dokter Gugur Akibat Covid-19, PB IDI Gelar Doa Bersama

Baca Juga: Ini Manfaatnya Jika Anda Sering Laksanakan Sholat Dhuha, Salah Satunya Penghapus Dosa

Dan tidak memperkerjakan petugas medis yang mempunyai komorbit atau penyakit rentan terjangkit virus.

IDI juga menginginkan setiap petugas medis mendapatkan pemeriksaan rutin berupa tes cepat dan tes usap.

"Memang kita butuhkan petugas kesehatan itu dapat dilindungi dengan baik, bukan hanya untuk keselamatan petugas kesehatan, tapi ini lebih menjaga pelayanan supaya berlangsung dengan baik," ucapnya. 

"Sekali lagi petugas kesehatan memiliki keterampilan spesifik, tidak gampang dan tidak bisa diganti oleh profesi lain," tegas Daeng Mohammad Faqih.

Halaman:

Editor: Naswandi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah