JURNAL PALOPO- Hotman Paris Angkat Suara Soal Transaksi Rekening Brigadir J, 200 Juta Bebas Akses Anggota Lain.
Pengacara kondang Hotman Paris, mulai bereaks tentang tentang rekening Brigadir J.
Terungkapnya pelaku pembunuhan Brigadir J masih meninggalkan banyak pertanyaan. Termasuk hal yang dikomentari Hotman Paris.
Baca Juga: Dicecar Kasus Ferdy Sambo, Kapolri Buka-bukaan di DPR
Salah satunya aliran dana di rekening Brigadir J.
Diketahui terjadi transaksi dari empat rekening korban tiga hari setelah dinyatakan tewas.
Pengacara kondang, Hotman Paris pun angkat bicara mengenai transaksi ini.
Menurut Hotman, adanya transaksi setelah Brigadir J meninggal uang yang berada di rekening adalah kas keluarga.
Termasuk uang kas para ajudan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti belanja, makan dan lain sebagainya.
“Itu sama seperti Hotman. Hotman setiap minggu transfer uang ke rekening salah satu staf akunting saya, kurang lebih Rp100 juta setiap minggu,"ucap Hotman dikutip di akun instagram pribadinya, Rabu, 24 Agustus 2022.
Dana tersebut biasanya digunakan ketika Hotman tidak ada.
Misalnya untuk membeli tiket pesawat atau keperluan mendesak lainnya.
Uang transferan Hotman ini dijadikan uang kas yang bisa diakses beberapa orang stafnya.
Jika salah satu stafnya berhalangan, maka staf lainnya bisa mencairkan atau trasfer uang tersebut.
Hotman melanjutkan bahwa hal seperti ini juga berlaku di keluarga Ferdy Sambo selaku atasan Brigadir J.
Sehingga uang yang ada di rekening Brigadir J bisa diakses ajudan atau anggota lain yang diberi kewenangan.
“Uang yang Rp200 juta ditaruh atas nama almarhum Brigadir J, juga bisa diakses oleh anggota yang lain.
"Jadi itu menjawab pertanyaan bahwa ternyata uang tersebut tidak ada kaitannya dengan bisnis apakah 303, narkoba dan lain sebagainya,”kata Hotman.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut uang di empat rekening tersebur digunakan untuk dana taktis.
Menurut kabar yang beredar, empat rekening tersebut berasal dari empat bank berbeda yakni BCA, Mandiri, BNI dan BRI.
Baca Juga: Skema Kekaisaran Ferdy Sambo dan Konsorsium 303 Mencuat
Semua rekening tersebut diduga dikuasai Ferdy Sambo, yang kini menjadi tersangka pembunuhan ajudannya sendiri.
Kamaruddin menyebut bahwa ada transaksi janggal dari empat rekening tersebur senilai Rp200 juta.
Transaksi tersebut terjadi tiga hari setelah Brigadir J meninggal dunia, tepatnya pada tanggal 11 Juli 2022.
Kamaruddin pun meminta Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATAK) untuk mendalami transaksi tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Teka-teki Keberadaan Ferdy Sambo, Bukan Dipenjara Melainkan di Hotel
KLIK DISINI untuk ulasan berita Ferdy Sambo, atau Brigadir J lainnya.***