Wanita Ini Mengaku Kepalanya Seperti Mau Pecah setelah Terpapar Omicron, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

8 Februari 2022, 20:10 WIB
ilustrasi Covid-19 varian Omicron /Pixabay/iXimus

JURNAL PALOPO - Omicron jadi varian terbaru dari mutasi virus corona atau Covid-19.

Saat ini, kasus terpapar omicron terus naik. Bahkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Budi Gunadi memprediksikan penyebaran varian Omicron akan mencapai puncak pada akhir Februari 2022 sehingga Menkes mengimbau masyarakat untuk patuh pada prokes.

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Chapter 241, Mikey Marah Mainanya Dirusak, Takemichi: Kita Mulai Ulang Tokyo Manji

Sebuah video yang diunggah akun TikTok @rebecaaa.48 viral setelah pengakuannya yang terpapar Covid-19 varian omicron.

"Anyway aku udah vaksinasi dua kali, tapi tetap gejalanya berat," ucap wanita itu seperti dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun TikTok @rebecaaa.48.

Dalam video tersebut, ia menceritakan apa yang ia rasakan setelah terpapar Covid-19 varian omicron.

Ia mengaku merasa pusing dan ini jauh lebih dahsyat daripada pusing biasa.

Baca Juga: Terharu! Teja Paku Alam Ungkap 1 Keinginan Terbesar Jelang Laga Kontra PSS Sleman, Wander Luiz Tahu?

"Rasa pusingnya itu sakit banget, kayak mau pecah, kayak ada yang mau keluar dari kepala kalian," ucap dia.

Saat pertama kali terpapar, ia masih belum tahu jika itu merupakan varian jenis baru, sehingga saat periksa ke dokter, ia hanya didiagnosa menderita asam lambung.

"Dokter bilang kalau ini tuh dari asam lambung sampai bikin pusing dan juga panas. Makannya aku dikasih obat-obatan karena aku udah sering kayak gini, jadi aku percaya," tutur wanita itu.

Akan tetapi, obat-obatan yang ia konsumsi untuk mengobati penyakit asam lambung yang dideritanya tidak berefek sama sekali.

Baca Juga: Big Mom Tewas di Tangan Kidd dan Law? Ini Prediksi One Piece Chapter 1040

Tidak hanya pusing, wanita itu juga mengaku merasakan efek lain seperti sesak, dan susah tidur saat malam hari.

Semakin beberapa hari ia tak mengalami perubahan, orang tua wanita tersebut menyuruhnya ke IGD. 

Namun wanita itu menolak dan berusaha meredakan pusingnya itu dengan obat Panadol.

"Setelah minum Panadol aku sudah mulai bisa tidur tapi besoknya aku panas dan pusing lagi pas sore menjelang malam," ucapnya.

Baca Juga: Pemain PSM Makassar Rafli Asrul Hengkang ke Eropa, Ini Klub yang Dirumorkan jadi Tujuan

Dia pun akhirnya memeriksakan dirinya ke dokter selanjutnya dan hasilnya pun sama. Wanita itu tetap didiagnosa mengalami asam lambung.

Sampai pada akhirnya dia pun merasakan tenggorokannya terganggu dan sering batuk kering.

Akhirnya dokternya pun langsung menyuruh wanita itu untuk melakukan antigen dan benar ternyata hasilnya adalah positif varian Omicron.

Menurut pengakuan wanita itu, flu yang dialami penderita varian Omicron berbeda dengan flu biasa.

Baca Juga: Sampai Jumpa Lagi! Persib Bandung Hapus 3 Nama dari Daftar Pemain Kontra PSS Sleman

"Bukan kayak flu biasa karena rasanya mau mati, aku sampe mau mikirin kata-kata perpisahan saat itu karena aku pikir aku gak bakal slamet, bener-bener sakit banget," ucapnya.

"Jadi yang bilang Omicron itu kayak flu biasa, nggak guys kalian salah banget," katanya.

Gejala Omicron sebagai varian baru virus Covid-19 paling dominan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Namun ada beberapa tanda yang wajib dikenali dan diwaspadai setiap orang. Sebab tidak menutup kemungkinan Anda juga saat ini sudah terpapar Omicron.

Baca Juga: Diam-diam Menusuk, Rafli Asrul Salip Pratama Arhan Bermain di Luar Negeri, Wonderkid PSM Susul Sang Senior

Beberapa data menunjukkan varian Omicron ini tidak hanya menghasilkan gejala "tiga klasik" yang terkait dengan strain sebelumnya.

Mengenali gejala dan mengisolasi diri akan sangat membantu menghentikan penyebaran varian baru ini.

Dilansir dari Express, badan kesehatan mengatakan bahwa masalah sendi dan otot umum terjadi dan termasuk masalah bahu, leher, punggung dan lutut.

NHS mengatakan bahwa orang-orang yang pernah terpapar mengaku bahwa masalah paling umum adalah terdapat pada bahu dan punggung.

Selain itu, data dari jutaan kontributor aplikasi ZOE Covid Symptom Study menunjukkan bahwa nyeri otot yang tidak biasa dapat menjadi gejala Covid-19.

Baca Juga: Terbongkar! Ini Rahasia Ilija Spasojevic yang Dijuluki Spasogol, Top Skor Klub Eropa

Para ilmuwan ZOE mengatakan: “Nyeri otot terkait Covid dapat berkisar dari ringan hingga sangat melemahkan, terutama ketika terjadi bersamaan dengan kelelahan.

“Bagi sebagian orang, nyeri otot ini membuat mereka berhenti melakukan tugas sehari-hari.”

Mereka menyarankan bahwa nyeri otot yang tidak biasa dapat menjadi gejala awal Covid-19, sering muncul di awal penyakit dan berlangsung 2-3 hari atau lebih.

“Sayangnya, nyeri otot terkait Covid terkadang bisa bertahan lebih lama, dan biasanya dilaporkan pada orang dengan sindrom Covid atau pasca Covid yang lama.”

Baca Juga: Persib Bandung Melempem, Sang Legenda Soroti Penampilan Bruno Cantanhede: Bukan Tipe Striker, Emosian Juga!

Ada juga sejumlah tanda lain yang harus diperhatikan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa orang dengan Covid-19 telah melaporkan "berbagai gejala".

CDC menunjukkan bahwa gejala mungkin muncul dua hingga 14 hari setelah terpapar virus dan siapa pun dapat memiliki gejala ringan hingga parah.

Jika Anda memiliki tes COVID-19 yang positif, Anda harus menunggu sebelum mendapatkan dosis vaksin apa pun.

Kebanyakan orang akan ditawari dosis booster vaksin Pfizer/BioNTech atau vaksin Moderna.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: IsuBogor (PRMN) Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler