JURNALPALOPO- Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Melakukan Operasi Tangkap Tangan Terhadap Gubernur Aktif Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah, Fahri Hamzah melontarkan pujian pada Komisi Anti Rasuah tersebut.
Fahri Hamzah yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) dikenal publik sebagai sosok yang sangat pedas mengkritik Komisi Anti Rasuah khususnya KPK jilid IV era pimpinan Agus Raharjo.
Masih jelas di ingatan publik, salah satu kritik paling pedas Fahri Hamzah kepada KPK, saat dirinya memandang bahwa Operasi Tangkap Tangan KPK justru memperlihatkan kegagalan KPK itu sendiri.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Dikabarkan Dijemput Paksa KPK, Jubir Gubernur Sulsel Bantah Kabar Tersebut
Baca Juga: Kini Ditangkap KPK, Tsamara Dulu Sempat Sebut Nurdin Abdullah Sebagai Tokoh Anti Korupsi
Baca Juga: Kepoin Profil Singkat Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel dengan Segudang Pencapaian yang di OTT KPK
"Pertanyaannya kok #15TahunKPK OTT makin banyak? Bukankah ini pengakuan korupsi tambah banyak? Lalu sukses KPK di mana?" Cuit Fahri di Twitternya 2017 silam.
"Jadi KPK merasa sukses kalau setiap hari konferensi pers.. OTT..OTT..OTT... Makin sibuk makin baik... Yakan..," tambahnya lagi.
Tak seiring dan tak sejalan, justru nada kontras baru saja di lontarkan Fahri pasca Gubernur Sulawesi Selatan terjaring OTT, kalimatnya yang dulunya berapi-api kini berubah menjadi pujian.
"Dengan Sistem dalam UU hasil revisi baru, jika KPK menangkap seseorang pasti sudah dengan alat bukti hasil audit yg lengkap. Beda dengan KPK sebelumnya yg tanpa pengawasan, KPK sekarang harusnya lebih teliti dan bertanggungjawab dengan hukum acara yang sesuai KUHAP." Tulis Fahri di akun twitternya Sabtu 27 Februari 2021.
Diketahui sebelumnya Undang-undang KPK yang baru, Undang-undang No.19 Tahun 2019 disahkan saat Fahri masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, meskipun saat itu banyak pertentangan dari para akademisi hukum.***