51 Orang Napi Koruptor Positif Covid-19 di Lapas Sukamiskin, Kalapas: Belum Tahu Sumbernya Darimana

8 Februari 2021, 14:43 WIB
Ilustrasi Covid -19. /Media Kupang Erick/

JURNALPALOPO - Kepala Lapas Sukamiskin, Asep Sutandar mengungkapkan ada 51 orang narapidana kasus korupsi, yang positif Covid-19.

Hal ini diketahui setelah pihak lapas melakukan tes usap Covid-19 kepada para narapidana yang berada di di Lapas Sukamiskin Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Asep, napi yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Bagaimana Hari Valentine Anda Nantinya? Horoskop Cinta Mingguan akan Memberi Jawabannya

Baca Juga: Tes Kepribadian: Karakter Anda akan Diungkapkan dari Gambar yang Terlihat Pertama Kali

Bukan hanya napi yang terkonfirmasi positif, terdapat pula tiga orang petugas yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

“Totalnya 51 untuk warga binaan positif Covid-19, dan tiga untuk petugas, seluruhnya tipikor tindak pidana korupsi,” kata Asep, di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 8 Februari 2021.

Sebanyak 51 napi menjalani isolasi di sel tahanannya masing-masing, Asep mengatakan, hal itu karena satu sel untuk satu tahanan bagi terpidana korupsi.

“Untuk itu kami tetap memperlakukan mereka para narapidana untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik di dalam,” kata Asep, dilansir dari Pikiran-Rakyat.com berjudul "Jalani Isolasi di Sel Tahanan, Puluhan Napi Koruptor di Lapas Sukamiskin Bandung Terkonfirmasi Covid-19".

Baca Juga: Menghadapi Varian Baru Virus Corona, Dosis Ketiga Bisa Jadi Diperlukan

Baca Juga: Kemistikan Segitiga Bermuda Dijelaskan Lewat Sains, Teori Penghilangan Kapal Dibantah Total

Menurutnya, adanya puluhan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Lapas Sukamiskin itu bukan karena adanya penularan dari narapidana yang baru dimasukkan.

Ia mengatakan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk eksekusi narapidana, ke Lapas Sukamiskin di masa pandemi Covid-19.

Hal itu mulai dari menunjukkan hasil tes usap dan perlu dilakukan isolasi mandiri terlebih dahulu selama 14 hari.

Namun, ia sendiri belum bisa memastikan penularan Covid-19 di tahanan koruptor itu berasal dari mana. Karena, menurutnya, pelacakan tidak mudah untuk dilakukan.

Baca Juga: Elon Musk Berhasil Menanamkan Chip ke Dalam Otak Monyet yang Memungkinkan Bermain Game hanya dengan Pikiran

Baca Juga: 7 Hal yang Dikatakan Lamunan Anda Tentang Kepribadian Anda, Cari Tahu Disini!

“Kami tidak bisa menyampaikan dari mananya, harus tracing akurat,” kata Asep.

Demikian pula, Asep juga memastikan bahwa para narapidana yang terkonfirmasi Covid-19 itu tidak keluar dari Lapas Sukamiskin. Sebagian besar narapidana yang positif itu pun, menurutnya, tidak merasakan gejala apapun.

“Tapi kami juga melakukan pelayanan kepada yang diisolasi, kami dengan satgas di sini memberikan obat-obatan dan makanan,” ujar Asep, sebagaimana dikutip dari laman Antara.

Sebelumnya pada Kamis, 4 Februari 2021, Lapas Sukamiskin bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Barat menggelar tes usap Covid-19 kepada ratusan narapidana.

Baca Juga: Tes IQ: Siapa Dari Ketiga Pria Ini yang Merupakan Pemilik Kantor?

Baca Juga: Innalillahi, Putri Presiden Soekarno Bagikan Kabar Duka

Seperti narapidana korupsi proyek KTP elektronik, Setya Novanto, bersama ratusan narapidana warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Sukamiskin mengikuti tes usap.

Melalui Kabag Tata Usaha Lapas Sukamiskin Nunus Ananto, ia mengatakan seluruh orang yang beraktivitas di Lapas Sukamiskin termasuk petugas lapas, pegawai koperasi, dan petugas kebersihan juga turut mengikuti tes usap tersebut.

“Hari ini hampir 100 persen kita sasar semua, di mana kita laksanakan 457 orang ikuti tes usap,” kata Nunus di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 4 Februari 2021.

Pelaksanaan tes usap tersebut merupakan tindak lanjut dari adanya enam narapidana yang terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19, di lapas tersebut.***

(Pikiran Rakyat/Nurul Khadijah)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler