Mensesneg Merasa Tidak Harus Membalas Surat AHY, Rachland Nashidik: Urus Masalah Internal Istana

5 Februari 2021, 09:06 WIB
Mensesneg, Pratikno (kiri), politisi partai Demokrat, Rachland Nashidik (kanan) /instagram/kolase

JURNALPALOPO - Surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Presiden Jokowi terkait isu kudeta sepertinya tidak akan dibalas.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membalas surat dari AHY.

Dikutip dari Antara, pihak istana telah menerima surat tersebut yang diantar langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat.

Baca Juga: Perbedaan Arti Tanda Lahir Pada Pria dan Wanita

Baca Juga: Gelas Mana yang Akan Terisi Lebih Dulu, Selesaikan Kuis dalam 5 Detik dan Jangan Terkecoh

"Kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Bapak Presiden diantar langsung Pak Sekjen Partai Demokrat," kata Pratikno di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021.

Pratikno menanggapi surat tersebut dengan mengatakan jika pihaknya tidak perlu membalas surat yang diberikan AHY.

"Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawab surat tersebut," ujar Pratikno.

Pratikno menilai jika isu kudeta kepemimpinan AHY adalah dinamika internal Partai Demokrat.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Hancur Hatiku' dari Nassar

Baca Juga: Kuis: Pecahkan Soal Matematika dalam Gambar, Temukan Metode BODMAS Agar Jawaban Tepat

"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semua sudah diatur di AD/ART Partai Demokrat, itu saja," ucap Pratikno.

Hal tersebut ditanggapi kembali oleh politisi partai Demokrat, Rachland Nashidik lewat cuitannya di media sosial Twitter.

Dalam tulisannya, Rachland menyarankan agar pihak Partai Demokrat menyelesaikan masalah internal dengan kader-kader yang terlibat dalam gerakan politik tersebut.

"Begini saja. Kami urus masalah internal kami dengan kader-kader itu," kata Rachland seperti dikutip dari akun @RachlandNashidik via Pikiranrakyat-Depok.com dari pada Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: Tes Psikologi: Temukan Suasana Hati dalam Gambar, Terisolasi atau Memaksakan Kehendak

Baca Juga: Pemerintah Menargetkan BSI Masuk 10 Besar Bank Syariah Dunia Dalam 4 Tahun

Ia juga menyarankan agar presiden menyelesaikan masalah internal istana dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Moeldoko sebelumnya diduga menjadi pihak yang dimaksud oleh AHY dalam konferensi pers beberapa hari lalu, yakni pihak dalam lingkaran terdekat presiden.

"Pak Jokowi urus masalah "internal" Istana dengan Pak Moeldoko," ujarnya menambahkan.

Rachland juga menambahkan terkait pandangan publik soal tindakan politik buruk yang berhasil diungkap oleh Demokrat.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Mata dan Ketahui Nasehat dan Hal yang Anda Hadapi Saat Ini

Baca Juga: Apa yang akan Terjadi Jika Semua Gletser di Bumi Mencair? Ini Penjelasan Para Ahli

"Perlu dicegah impresi publik bahwa perilaku politik buruk yang berhasil kami bongkar itu adalah hal yang diijinkan Presiden," ucap Rachland.

Sebelumnya, AHY mengumumkan bahwa ada upaya dari sejumlah pihak yang ingin mengambil alih secara paksa posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

AHY menyebut gerakan politik itu melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan, dan diduga mendapat dukungan dari Jokowi.

Oleh karena itu, AHY pun melayangkan surat ke Jokowi untuk mengklarifikasi kebenaran kabar tersebut, agar permasalahan lebih jelas dan tidak timbul fitnah.***

 

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: PR Bekasi PR Depok

Tags

Terkini

Terpopuler