Baca Juga: Tes Psikologi: Seberapa Jahat Anda pada Diri Sendiri, Temukan Jawaban Lewat Gambar
Ustad Adi Hidayat memberikan penjelasan bahwa hal tersebut memang memberikan berbagai penafsiran dari ulama.
Meski begitu ada dua hal yang menjadi tafsir dari seseorang yang bercahaya wajahnya di akhirat karena wudhu.
Yang pertama adalah orang yang menjaga wudhu dan yang kedua adalah adanya esensi wudhu itu sendiri.
Menjaga wudhu berarti berusaha untuk menjauhkan diri dari segala hal yang membatalkan wudhu. Sekiranya batal lalu mengambil wudhu lagi.
Baca Juga: Adakah Jin Islam? Begini Jawaban Ustad Abdul Somad
Sementara masalah esensi wudhu ialah saat berwudhu, seseorang mengevaluasi diri dan bertobat kepada Allah dengan jalan membersihkan tubuhnya secara keseluruhan,
Hal ini tentu tidak ada kaitannya dengan wudhu yang akan menghapus cahaya wajah di akhirat bila mengelap bekas air wudhu dengan kain atau handuk.***