"Peningkatan kerja pernapasan saat tidur dan penghentian pernapasan (apnea) menghasilkan penurunan tingkat oksigen dalam darah dan ketegangan pada jantung."
Bukan hanya penyakit jantung yang harus Anda khawatirkan, OSA jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, stroke dan masalah jantung.
Lebih khusus lagi, penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa OSA meningkatkan risiko gagal jantung hingga 140 persen, risiko stroke hingga 60 persen, dan risiko penyakit jantung koroner hingga 30 persen.
Ketika dengkuran telah mengganggu Anda atau pasangan sebaiknya segera temui dokter dan menanyakan kemungkinan perawatannya, catat Johns Hopkins Medicine.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Tubuh Penuh Racun, Nomor Satu dan Tiga Sering Dialami
"Jika seorang dokter mencurigai sleep apnea, mereka kemungkinan akan merekomendasikan studi tidur yang juga dikenal sebagai polisomnogram. Studi tidur digunakan untuk mendiagnosis sleep apnea," jelas Crosby.
Anda dapat membatasi atau menghindari alkohol, mencoba wedge atau bantal tubuh, atau mengobati hidung tersumbat yang mungkin Anda alami karena pilek atau alergi, menurut sejumlah ahli.
Anda juga bisa menurunkan berat badan. "Saat kita menurunkan berat badan, dinding tenggorokan dan lidah menjadi lebih tipis dan ruang pernapasan membesar," jelas Ofer Jacobowitz, MD, PhD, dari ENT and Allergy Associates di New York City.
Adapun perawatan bedah, ini dilakukan untuk mengurangi jaringan berlebih seperti amandel yang sangat membesar, langit-langit mulut yang panjang, atau struktur yang lurus di hidung.
Baca Juga: Lebih Baik Mencegah, Inilah Penyebab dan Tips Atasi Sakit Kepala Awal Ramadhan