Para penulis mengambil pendekatan yang sangat hati-hati untuk menganalisis data dan mempertimbangkan banyak aspek yang dapat mengubah temuan.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa pensiunan yang makan lebih banyak telur utuh berisiko tujuh persen lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Jangan Banyak Berharap Dapat BST Rp300 Ribu, Jika Tak Memenuhi Beberapa Kriteria Ini
Konsumsi telur tertinggi adalah sekitar setengah telur kecil dalam 2000 Kkal per hari.
Dr Ada Garcia, dosen senior di Public Health Nutrition di University of Glasgow mengkritik metodologi dan kesimpulan tim Tiongkok ini.
Dia mengatakan jika kelebihan berat badan, merokok, mengonsumsi terlalu banyak alkohol dan tidak aktif secara fisik adalah faktor yang jauh lebih penting untuk dipertimbangkan dalam pencegahan penyakit kronis dan kematian terkait.
"Kesimpulan dari penelitian ini berlebihan. Menyalahkan telur saja untuk peningkatan risiko penyakit kardiovaskular adalah pendekatan yang simplistik dan reduksionis terhadap konsep diet dan pencegahan penyakit," jelasnya.***