Network
JURNALPALOPO- Penyakit Parkinson adalah penyakit progresif pada sistem saraf pusat yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak.
Gejala penyakit muncul sangat lambat, tetapi lambat laun kondisi pasien semakin memburuk. Salah satu manifestasi pertama penyakit ini adalah gemetar pada jari atau seluruh tangan.
Belakangan, seseorang mengalami kesulitan dalam berjalan, menulis, berbicara dan melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.
Baca Juga: Tips Mengelola Kabel agar PC Anda Terlihat Rapi dan Elegan
Pada pasien dengan Parkinson, kerusakan dan kematian sel saraf individu di otak terjadi, yang memicu hilangnya neuron yang bertanggung jawab untuk produksi dopamin.
Ketika kadar zat ini dalam tubuh menurun, aktivitas otak, gerakan anggota tubuh, dan sejumlah gejala lain muncul.
Ilmuwan telah menemukan cara efektif untuk mencegah penyakit Parkinson. Ternyata Anda bisa melindungi diri Anda dari penyakit berbahaya ini dengan menjaga tingkat normal dua vitamin spesifik dalam tubuh.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara vitamin C dan E dan penyakit Parkinson. Konsumsi mereka berbanding terbalik dengan risiko terserang penyakit ini.
Baca Juga: Kenali 7 Gejala Peringatan Dini Sakit Maag Dan Cara Mencegahnya
Sekelompok spesialis memeriksa rekam medis dari hampir 44 ribu orang dewasa selama jangka waktu dua puluh tahun. Pasien termuda berusia 18 tahun dan yang tertua 94 tahun.
Ternyata orang yang mengonsumsi makanan kaya vitamin E dan C tidak mengalami gejala penyakit Parkinson atau merasakannya di kemudian hari.
Untuk meminimalkan risiko penyakit Parkinson, Anda perlu mengonsumsi berbagai jenis makanan dan menghindari kekurangan vitamin dan mineral.
Perhatian khusus harus diberikan pada vitamin C dan E. Orang dewasa membutuhkan 65-90 miligram vitamin C per hari, yang kaya akan buah jeruk, paprika, brokoli, bayam, dan pepaya.
Baca Juga: 5 Pengobatan Rumahan yang Bisa Anda Lakukan Untuk Lingkaran Hitam Di Bawah Mata
Seseorang yang berusia 14 tahun harus mengonsumsi 15 miligram vitamin E setiap hari. Zat ini hadir dalam jumlah banyak pada biji bunga matahari, almond, labu kuning, paprika merah.***
*) Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat medis. Jurnal Palopo tidak bertanggung jawab atas segala kemungkinan konsekuensi dari isi konten. Sebelum menjalani pengobatan apa pun, harap konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya
