Memahami Perbedaan Antara Halusinasi dan Delusi

8 Juni 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi delusi. /Pexels/cottonbro

JURNAL PALOPO - Gejala psikosis seperti halusinasi dan delusi sering diartikan sama.

Namun tak banyak yang tahu bahwa keduanya memiliki satu perbedaan utama yakni sensorik dan kognitif.

Mengetahui perbedaan antara keduanya dapat membantu membedakan gejala dan mendapatkan perawatan yang tepat. 

Baca Juga: 8 Bahaya Kekurangan Sinar Matahari, Salah Satunya Sebabkan Depresi

Untuk itu dalam artikel ini, akan membandingkan halusinasi dan delusi, termasuk apa yang menyebabkannya, seperti yang dilansir Jurnal Palopo dari Healtline.

- Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang dirasakan seseorang sebagai nyata padahal sebenarnya tidak. 

Halusinasi dapat berupa visual, penciuman, pengecap, pendengaran, atau taktil. 

Contoh, seseorang mungkin berpikir mereka merasakan serangga di kulitnya, mendengar seseorang berbicara dengan mereka, melihat sesuatu yang tidak ada, atau bahkan mencium sesuatu yang tidak ada.

Baca Juga: Hati-hati Nyeri Saraf pada Tangan, Pahami 5 Penyebab serta Penanganannya

Kondisi medis yang dapat menyebabkan halusinasi dapat meliputi:

• Penggunaan zat

• Penyakit kejiwaan

• Kurang tidur

Baca Juga: 7 Kebiasaan Kecil yang Dapat Ungkap Banyak Tentang Kepribadian Anda

• Obat-obatan

• Migrain

• Kejang

• Isolasi sosial

Baca Juga: 8 Fakta Mengejutkan yang Sulit Ditemukan Di Mana Pun, Nomor 7 Bikin Waspada

• Masalah tuli, kebutaan, atau penglihatan

• Epilepsi

• Demam tinggi

- Delusi adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang meyakini sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.

Baca Juga: Kenali 9 Tanda Bahaya Jika Mengabaikan Gejala Asam Lambung, Bisa Serius Akibatnya

Pada umumnya penderita delusi dapat bekerja dan berinteraksi seperti orang normal namun ia akan menunjukan perubahan perilaku seperti marah, tersinggung atau sedih jika suatu interaksi sudah bersinggungan dengan sesuatu yang diyakininya.

Kondisi yang dapat menyebabkan delusi dapat meliputi:

• Skizofrenia.

• Psikosis afektif, seperti pada psikosis bipolar.

• Gangguan delusi.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler