JURNALPALOPO - Metode pencegahan diabetes berbeda menurut jenisnya, karena adanya dua jenis diabetes yakni tipe 1 dan tipe 2.
Faktanya, tidak ada pendekatan atau strategi khusus yang dapat diikuti untuk mengurangi perkembangan diabetes tipe 1.
Sedangkan untuk diabetes tipe 2, perkembangannya dapat ditunda atau dikurangi dengan menghindari faktor risikonya dan ini dapat dicapai dengan memodifikasi gaya hidup.
Baca Juga: Begini Cara Menghilangkan Sakit Kepala, Selain Mengkonsumsi obat
Baca Juga: Kenali Fakta Rahasia yang Tak Mesti Anda Bagi, Mulai dari Kekayaan Hingga Tujuan Hidup
Dengan kata lain, seseorang harus mengikuti pola makan yang sehat, melakukan aktivitas fisik dan bergerak, serta menurunkan berat badan jika terjadi obesitas.
Berikut metode yang dapat Anda lakukan untuk mencegah diabetes, diantaranya.
- Ikuti diet sehat
Pola makan yang sehat didasarkan pada serat yang ada dalam sayuran dan buah-buahan, yang dapat diperoleh dengan memakan kulit luar.
Baca Juga: Dapat Gaji Rp774 Miliar, Hamilton Dinilai Terlalu Mahal Untuk Ukuran F1
Baca Juga: 7 Tips Untuk Mempertahankan dan Memperkuat Persahabatan Anda
Hal ini membantu menurunkan penyerapan gula dan lemak dalam tubuh.
Dengan demikian kita dapat melindungi jantung dan mengurangi resiko diabetes selain berolahraga minimal tiga menit perhari.
Penting juga untuk fokus memilih biji-bijian yang mengandung porsi serat yang besar seperti gandum utuh, beras merah dengan kulit terluarnya, kacang lentil dan roti oat karena mengandung antioksidan yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Salah satu cara mencegah diabetes adalah dengan mengurangi berat badan berlebih.
Baca Juga: Ternyata Tanda Keberuntungan dan Kekayaan Bisa Dilihat dari Fitur Wajah, Ini Penjelasannya
Baca Juga: Tips Kesehatan, Kenali Tanda Telinga Anda Bermasalah Lewat Jenis Warna Kotoran yang Dikeluarkan
- Transformasi bertahap
Ada baiknya beralih ke pola makan sehat yang langkah dan perubahannya dimulai secara bertahap.
Tindakan ini berkontribusi untuk mengurangi jumlah kalori yang didapat seseorang.
Penting untuk mengurangi asupan makanan siap saji dan makanan olahan seminimal mungkin, karena kaya akan garam, lemak, kalori.
Baca Juga: Begini Tanda Bahwa Hubungan Anda Akan Langgeng dengan Pasangan, Salah Satunya Saling Mendukung
Sangat disarankan untuk mengandalkan makanan rumahan yang dibuat dari bahan segar.
Serta berlatih aktivitas fisik dan olahraga setiap hari karena banyak manfaat, termasuk mengurangi berat badan dan meningkatkan daya tanggap.
Tubuh menggunakan hormon insulin, yang membantu mengurangi resistensi insulin dan berkontribusi untuk memungkinkan tubuh mengontrol glukosa dengan lebih baik.
Hal ini dapat meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki suasana hati, meredakan gejala depresi, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan aliran darah dalam tubuh.
Baca Juga: Akui Pernah Dibanting Suami, Nindy Ayunda Tidak akan Cabut Laporannya di Polisi
Selain itu juga dapat meningkatkan sifat kelenturan dan kemampuan orang dalam menambah daya tahan tubuh.
Ada banyak jenis aktivitas fisik dan olahraga yang dapat dilakukan yang berperan dalam mengurangi perkembangan diabetes tipe 2, seperti jalan kaki, bersepeda, berenang, jogging, latihan kekuatan dengan beban.
Selain itu, bisa juga dengan resistensi peregangan serta latihan kelenturan seperti yoga atau pilates.
Selain beraktivitas dengan olahraga untuk melindungi diri Anda, air putih dianggap salah satu minuman terbaik yang dapat dikonsumsi.
Baca Juga: Tips Mengenali Ciri Seseorang Mengalami Depresi, Mulai Bertingkah Aneh Hingga Nafsu Makan Tak Tentu
- Membatasi asupan selama kehamilan
Wanita harus membatasi asupan makanan manis, selain memasukkan serat dalam makanan yang ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, roti cokelat, dan biji-bijian.
Terakhir, setelah berkonsultasi dengan dokter, melatih intensitas sedang dapat membantu seorang wanita mencegah diabetes gestasional.
Menjaga keseimbangan glukosa dalam darah bagi wanita dapat dilakukan dengan beberapa aktivitas diantaranya latihan jalan kaki, berenang serta yoga.***
*) Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat medis. Jurnal Palopo tidak bertanggung jawab atas segala kemungkinan konsekuensi dari isi konten. Sebelum menjalani pengobatan apa pun, harap konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnnya.