Semakin Berambisi, AS akan Eksplorasi Luar Angkasa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

- 26 Juli 2020, 12:41 WIB
Ilustrasi PLTN.
Ilustrasi PLTN. //pexels/pixabay/

Rencananya memiliki dua fase, yang pertama adalah mengembangkan desain reaktor. Sedangkan yang kedua membangun reaktor uji, reaktor kedua dikirim ke Bulan, dan mengembangkan sistem penerbangan pendarat yang dapat mengangkut reaktor ke Bulan.

Tujuannya adalah untuk memiliki reaktor, sistem penerbangan dan pendarat yang siap berangkat pada akhir tahun 2026.

Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com berjudul Makin Ambisius, AS Ingin Bangun Tenaga Listrik Pembangkit Nuklir di Bulan dan Mars.

Reaktor harus dapat menghasilkan output listrik tanpa gangguan minimal 10 kilowatt.

Baca Juga: Dituding Tak Memiliki Pengalaman di Pemerintahan, Hasto Ungkap Alasan PDIP Calonkan Gibran

Menurut Administrasi Informasi Energi, rata-rata rumah di AS menggunakan sekitar 11.000 kilowatt-jam per tahun. Mereka mengatakan kemungkinan akan mengambil banyak reaktor terkait untuk memenuhi kebutuhan daya di Bulan atau Mars.

Selain itu, reaktor tidak dapat memiliki berat lebih dari 7.700 pon (3.500 kilogram), dapat beroperasi di ruang angkasa, sebagian besar bisa beroperasi secara mandiri dan mampu berjalan setidaknya selama 10 tahun.

Departemen Energi mengatakan reaktor itu dimaksudkan untuk mendukung eksplorasi di wilayah kutub selatan Bulan. Tetapi tidak menyebut wilayah spesifik di permukaan Mars untuk eksplorasi dan belum diidentifikasi.

"Idaho National Laboratory memiliki peran sentral dalam menekankan kepemimpinan global AS dalam inovasi nuklir," kata John Wagner selaku direktur asosiasi dari INL's Nuclear Science & Technology Directorate.***

(Penulis : Julkifli Sinuhaji )

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah