Inggris, AS, dan Kanada Sepakat Tuduh Rusia Peretas Data Vaksin Corona

- 19 Juli 2020, 17:41 WIB
Ilustrasi peretas.
Ilustrasi peretas. //Pixabay/Pete Linforth

JURNALPALOPO.COM - Direktur Operasi NCSC Paul Chichester secara tegas mengutuk tindakan percobaan untuk meretas data penting terkait pandemi Virus Corona.

"Kami mengutuk serangan tersebut terhadap mereka yang melakukan pekerjaan penting dalam memerangi pandemi Virus Corona," kata Paul Chichester.

Dalam pernyataan yang terkoordinasi, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Kanada secara sepakat menuduh peretas tersebut dari kelompok APT29 dikenal juga sebagai Cozy Bear yang beroperasi sebagai bagian dari layanan intelijen Rusia.

Baca Juga: Positif Terinfeksi Covid-19, Seekor Anjing di Carolina Selatan Disuntik Mati

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris atau NCSC mengatakan bahwa peretas yang didukung oleh negara Rusia telah berusaha untuk mencuri vaksin Virus Corona dari penelitian perawatan di institusi akademik dan farmasi di seluruh dunia.

Peneliti Cybersecurity mengatakan alat peretas APT29 digunakan kepada klien yang berlokasi di AS, Jepang, Tiongkok, dan Afrika selama dalam kurun waktu setahun terakhir.

Dilaporkan kantor berita Rusia, Juru Bicara Dmitry Peskov mengatakan Kremlim menolak tuduhan Inggris tersebut. Karena menurutnya, tuduhan tersebut tidak didukung dengan bukti yang kuat dan tepat.

Dilansir dari Pikiran-Rakyat Depok berjudul Data Vaksin Virus Corona Coba Diretas, Tiga Negara Ini Ramai-ramai Tuduh Rusia sebagai Pelakunya.

Baca Juga: Oleh Israel, Masjid Bersejarah Al Ahmar dari Gudang hingga menjadi Bar dan Tempat Pernikahan

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah