Upaya AS Memancing Perang dengan Tiongkok

- 10 Juli 2020, 09:40 WIB
Kapal Induk AS. /Pixabay/Defence-Imagery
Kapal Induk AS. /Pixabay/Defence-Imagery /Defence-Imagery

JURNALPALOPO.com - Sebagai pesaing berat Tiongkok dari segi ekonomi, Amerika Serikat menggunakan segala cara agar Tiongkok terkucilkan dari persaingan global.

AS tampaknya sengaja memanaskan situasi guna memancing perang dengan Tiongkok.

Terlihat dari berbagai respon AS terhadap segala sesuatu yang dilakukan militer Tiongkok. Seperti yang terjadi di perbatasaan Tiongkok - India Pertengahan Juni Lalu.

Baca Juga: Viral! Seorang Perempuan Ancam akan Robek Al-Quran, FPI Geruduk Kantor Polres

Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo pada hari Rabu masih mempersoalkan konflik China dan India di sepanjang perbatasan Ladakh.

Pompeo menuduh Beijing selalu dengan sengaja menciptakan perselisihan di perbatasan-perbatasan dengan negara tetangganya, termasuk dengan India. 

Padahal, pada hari Senin lalu ketegangan Tiongkok dan India telah mereda setelah keduanya sepakat menarik pasukan militernya untuk memundurkan pasukan militernya dari sepanjang Line of Actual Control (LAC) Ladakh.
 
Menurut Pompeo, tindakan Tiongkok di perbatasan terlalu agresif. Cara-cara intervensi yang dilakukan Tiongkok seperti ini tidak dapat didiamkan.
Baca Juga: 5 Fakta Bentrokan India-Tiongkok yang Menyebabkan 20 Orang Tewas
 
"“Orang Tiongkok mengambil tindakan yang sangat agresif. Orang India telah melakukan yang terbaik untuk menanggapi hal itu. Saya akan menempatkan ini dalam konteks Sekretaris Jenderal Xi Jinping dan perilakunya di seluruh kawasan, dan bahkan, di seluruh dunia," kata Pompeo dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri dikutip dari Reuters, Kamis 9 Juli 2020. 

Disadur dari Warta Ekonomi, Pompeo juga meminta kepada seluruh kekuatan negara-negara sekutunya untuk tidak tunduk dan takut dengan kekuatan China.

“Dari pegunungan Himalaya hingga perairan Zona Eksklusif Vietnam, ke Kepulauan Senkaku, dan selanjutnya, Beijing memiliki pola memicu perselisihan wilayah. Dunia seharusnya tidak membiarkan intimidasi ini terjadi, juga tidak akan membiarkannya berlanjut,” kata Pompeo.

Sebelumnya, pada tanggal 6 Juli lalu, Amerika telah mengerahkan dua kapal induknya yaitu USS Nimitz dan USS Ronald Reagan di perairan Laut China Selatan. 

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x