AS Kelabakan Cari Pemasok Setelah Sanksi Larangan Impor Minyak Rusia, Hanya 1 Negara yang Bisa Membantu

- 11 Maret 2022, 16:57 WIB
Ilustrasi, Amerika sibuk mencari pemasok pengganti minyak Rusia.
Ilustrasi, Amerika sibuk mencari pemasok pengganti minyak Rusia. /Pixabay/mohamed_hassan

JURNAL PALOPO - Sanksi Amerika Serikat (AS) kepada Rusia terkait larangan impor minyak akhirnya menyusahkan dirinya sendiri.

Pada 8 Maret 2022, Presiden AS, Joe Biden memberlakukan larangan impor minyak, gas, dan energi Rusia.

Joe Biden mengatakan jika langkah ini akan memberikan rasa sakit yang lebih lanjut kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Kemenangan Rusia Terancam Gagal, Menhan Ukraina Bagikan Cara Menang dalam Perang

Biden juga mengatakan bahwa orang Amerika mungkin harus menghadapi dampak ekonomi dari keputusan sulit ini untuk beberapa waktu.

Sehingga dalam beberapa hari terakhir, AS telah mencari pemasok alternatif untuk menggantikan minyak Rusia.

Pekan lalu, delegasi AS mengunjungi Venezuela. Selain untuk pembebasan warga AS yang ditahan, penghapusan sanksi juga dibahas karena Washington menginginkan minyak.

Sementara di Timur Tengah, AS berusaha mendekati Arab Saudi, UEA dan Iran untuk menutupi kekurangan pasokan dalam negeri.

Baca Juga: UEA Lontarkan Pernyataan Kontradiktif Soal Minyak, Seakan Ingin Menyampaikan Pesan 'Amerika Butuh Kami'

Ini juga akan mengurangi harga minyak global dan tekanan pada negara-negara yang bergantung pada minyak Rusia.

Keputusan Biden mencari alternatif untuk pasokan minyak telah menuai kritik pedas.

Seorang pembuat kebijakan dari partai Republik mengomentari keputusan tersebut dengan mengatakan itu sangat keterlaluan.

"Keputusan untuk mengeksplorasi sumber alternatif minyak dan gas yang sesuai akan keterlaluan bahkan untuk mempertimbangkan membeli minyak dari Iran atau Venezuela," katanya dikutip dari Modern Diplomacy.

Baca Juga: Peluang Juara Makin Menipis, Persib Bandung Makin Optimis Rebut Gelar Juara Liga

Dari tiga negara timur tengah yang didekati AS, Iran yang paling memungkinkan untuk memenuhi keinginan Washington.

Ini bisa terjadi jika kesepakatan Nuklir Iran 2015 dihidupkan kembali, dan sanksi dihapus.

Sementara untuk UEA dan Arab Saudi, kedua negara ini telah menolak menerima panggilan dari Presiden Joe Biden.

Keduanya telah menolak tuntutan AS untuk memompa lebih banyak minyak.

Baca Juga: Jangan Stres! 5 Tips Ampuh untuk Menenangkan Pikiran di Sela Pekerjaan Padat

Sebagai informasi, hubungan antara Washington dengan UEA dan Arab Saudi memburuk karena sejumlah alasan.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah