Sepanjang Ex Falcon Strike itu berlangsung, penganalisis mengatakan pesawat-pesawat China telah menunjukkan prestasi yang mengecewakan terutamanya dalam pertempuran jarak jauh secara Beyond Visual Range.
Lain halnya dalam pertempuran udara jarak dekat (Within Visual Range), pesawat J-11 China justru menunjukkan prestasi yang amat baik dengan berhasil menembak jatuh Gripen sebanyak 25 kali dan hanya satu yang ditembak jatuh oleh pesawat buatan Swedia itu.
Penganalisis mengatakan keunggulan J-11 China dalam pertempuran udara jarak dekat disebabkan oleh mesin yang lebih kuat dibanding Gripen.
Pesawat J-11 China itu memiliki peluru kendali jarak dekat R-73 yang lebih baik dibanding peluru kendali AIM-9L yang digunakan oleh pesawat Gripen dalam pertempuran jarak dekat, terutamanya apabila menggunakan Helmet Mounted Sights (HMS).
Baca Juga: Tangker Bahan Bakar Meledak di Sierra Leone, 99 Tewas dan 100 Terluka Parah
Ada juga laporan yang mengatakan jika pesawat-pesawat pejuang J-11 China menggunakan peluru kendali PL-8 dalam simulasi pertempuran udara secara WVR itu.
PL-8 adalah peluru kendali udara-ke-udara jarak dekat yang dibuat sendiri oleh industri pertahanan China, hasil kerjasama dengan Israel yang merupakan penerus peluru kendali Phython AAM-3.
Dalam fase latihan BVR itu, pesawat Gripen Thailand menembak jatuh pesawat J-11 China sebanyak 41 kali berbanding hanya sembilan kali pesawat Gripen tumbang ditangan J-11.
Analis mengatakan 88 persen keunggulan pesawat Gripen mampu menembak jatuh J-11 adalah pada jarak lebih daripada 19 batu.