JURNAL PALOPO - Selama Taliban berkuasa di Afghanistan, nasib kaum LGBT kian sengsara. Mereka ada yang diperkosa bahkan dimutilasi.
Kali ini, kembali seorang gay diperkosa dan dibuat babak belur oleh Taliban. Hanan (samaran) chatting dengan seseorang melalui sosial media sebelum akhirnya bertemu.
Dia diimingi-imingi kebebasan keluar dari Afghanistan dengan aman. Namun sayang, hal tersebut tak pernah terwujud.
Baca Juga: Pendiri Taliban Mullah Baradar, Akan Pimpin Pemerintah Afghanistan yang Baru
Ternyata seorang teman chattingnya adalah seorang Taliban. Dia ditipu bahkan dihajar hingga babak belur.
Dirinya bertahan hidup meski harus hidup dalam keadaan tertekan di bawah rezim yang tak menganggap golongannya adalah seorang manusia.
Dikutip Jurnal Palopo dari laman ITV, Artemis Akbary, seorang aktivis Hak Asasi LGBT Afghanistan yang berbasis di Turki mengungkapkan bahwa ancaman kematian LGBT di Afghanistan saat ini lebih tinggi dari sebelumnya.
Taliban mengklaim rezim saat ini lebih lunak ketimbang 20 tahun lalu. Karenanya kepala militer Inggris mengungkap bahwa hal tersebut tentu menjadi keuntungan.
Baca Juga: Mengenal Sayed Sadaat, Menteri Afghanistan yang Kini Jadi Kurir di Jerman