“Saya mendengar begitu banyak tembakan terus menerus. Saya berbaring di tanah, mereka banyak menembak", kata pengunjuk rasa Kaung Pyae Sone Tun, dilansir dari Reuters.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Amerika Serikat terkejut dengan meningkatnya kekerasan.
Baca Juga: Dapat Perlakukan Rasis, Dosen Asal Tiongkok Dikeroyok dan Diteriaki 'Virus China'
Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mengevaluasi langkah-langkah yang tepat untuk menanggapi dan tindakan apa pun akan ditargetkan pada militer Myanmar, tambahnya.
Amerika Serikat telah menyampaikan kepada Tiongkok bahwa mereka sedang mencari Beijing untuk memainkan peran konstruktif di Myanmar, kata juru bicara itu.
Uni Eropa mengatakan penembakan terhadap warga sipil tak bersenjata dan pekerja medis jelas melanggar hukum internasional.
Ia juga mengatakan militer meningkatkan penindasan terhadap media, dengan semakin banyak jurnalis yang ditangkap dan didakwa.
Baca Juga: Penting! Ketahui Masalah Kesehatan yang Timbul Akibat Kekurangan Sinar Matahari dan Vitamin D
Baca Juga: Breeder Ikan Guppy Wajib Tahu! Asal Usul dan Cara Perawatannya, Agar Tetap Hidup Sehat