Dampak Konflik Rusia-Ukraina, Indonesia Alami Krisis Persenjataan Hingga Roman Abramovich Kehilangan Rp12 T

16 Februari 2022, 12:00 WIB
dampak jika Rusia invasi Ukraina, Indonesia akan krisis persenjataan hingga kekayaan Roman Abramovich tergerus. /pixabay/StevePortugal, Instagram/romanabramovich

JURNAL PALOPO - Rusia yang menumpuk pasukan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina menarik perhatian dunia.

Banyak yang memprediksi jika perang dunia III akan terjadi jika Rusia menyerang Ukraina.

Terlebih propaganda yang dibuat Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia akan menyerang Kiev, ibukota Ukraina pertengahan Februari 2022.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini: Bhayangkara Target Menang, Borneo Ingin Lanjutkan Tren Positif

Jika kemudian Rusia akhirnya menyerang Ukraina dan perang dunia III terjadi, imbasnya akan melebar kemana-mana, salah satunya ke Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu mitra Rusia dalam hal persenjataan.

Pengamat Pertahanan Binus University, Curie Maharani Savitri mengatakan jika ini terjadi, Indonesia akan alami krisis persenjataan terutama di bagian pengadaan, perawatan, sekaligus pemeliharaannya.

"Krisis akan berlangsung lama dan itu akan memengaruhi pengadaan, terutama spare part senjata," kata Curie dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Rabu, 16 Februari 2022.

Baca Juga: Innalillahi, Dorce Gamalama Meninggal Dunia, Komplikasi Penyakit hingga Terpapar Covid-19 Jadi Penyebabnya

Cukup banyak persenjataan dan alutsista nasional yang menggunakan barang-barang dari Rusia.

Dari kendaraan tempur, artileri, helikopter serbu, peluru kendali hingga pesawat tempur seperti Sukhoi.

Pengamat Jakarta Defence Studies (JDS) Ade Marboen menilai ketegangan antara Rusia-Ukraina bisa menghambat pemeliharaan dan perawatan sistem persenjataan dari Rusia.

Oleh karena itu, Marboen meminta pemerintah untuk jalin kerja sama dengan negara lain yang menggunakan senjata-senjata atau alutsista buatan Rusia.

Baca Juga: China Bungkam karena Punya Konflik dengan Taiwan, Ketegangan Rusia dan Ukraina Cuma Jadi Tontonan

"Harus ada pendekatan ke sana, kita dapat mencoba jalur-jalur diplomatik pertahanan maupun diplomasi negara untuk bisa istilahnya menitip perawatan Suknoi ke sana," ucapnya kembali.

Jika benar Moskow menyerang Kiev, invasi penuh diyakini akan mengguncang pasar energi dan komoditas yang dapat memicu aksi jual saham tajam.

Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiyono mengatakan kenaikan harga gas dunia sejauh ini memang mempengaruhi pasokan bahan baku di industri petrokimia.

Namun demikian, dampaknya masih bisa dikompensasi dari sumber bahan baku lain seperti minyak mentah dan kondensat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Februari 2022: Sudah Waktunya Berubah Leo, Cari yang Lebih Bermanfaat Libra

Menurut Fajar, kenaikan harga komoditas seperti minyak dan gas di pasar dunia menjadi momentum bagi industri dalam negeri yang menggunakan bahan baku Nafta.

Pasalnya, kenaikan harganya diprediksi tidak setinggi di pasar dunia sehingga dapat tetap mempertahankan daya saing.

Tidak hanya Indonesia, bahkan salah satu irang terkaya dunia yang juga pemilik Chelsea, Roman Abramovich merasakan dampak dari ketegangan ini.

Berdasarkan laporan The Sun, Roman Abramovich kehilangan hartanya sebesar 650 juta pounds atau sekitar Rp12,5 triliun per hari semenjak ketegangan Rusia-Ukraina meningkat.

Baca Juga: Persib Bandung Gagal Menang atas PSIS Semarang, Sorotan Mengalir pada Robert dan Bruno Cantanhede

Di sektor pertambangan, saham Roman Abramovich turun tajam sebesar 28,6 persen karena kekhawatiran investor tentang sanksi yang bisa diberikan kepada Rusia.

Salah satu analis keuangan dunia, Danni Hewson, memprediksi pekan perdagangan Eropa dan Asia memiliki catatan yang buruk akibat konflik tersebut.

“Investor khawatir jam alarm akan berbunyi akibat pertempuran fisik antara Rusia dan Ukraina," ungkap Danni Hewson dikutip dari The Sun, Rabu, 16 Februari  2022.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler