JURNAL PALOPO - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengumumkan pada Senin waktu setempat bahwa negaranya telah menutup kedutaan besarnya di Kyiv.
Alasan penutupan ini dikarenakan semakin menumpuknya pasukan Rusia di perbatasan barat dekat Ukraina yang diprediksi AS akan menyerang ibu kota Kiev.
Meski AS melontarkan pernyataan bernada tuduhan tersebut, tetapi para pejabat Ukraina mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda akan adanya serangan Rusia.
Baca Juga: 7 Ular Paling Unik di Dunia, Ada yang Harganya Ratusan Juta Rupiah
Sebelumnya, Rusia menuntut AS dan NATO untuk melarang Ukraina bergabung dengan aliansi militer dan menarik kembali pasukan dari negara-negara anggota Eropa Timur.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan pada Selasa waktu setempat bahwa aliansi militer tidak melihat tanda-tanda pengurangan kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina.
"Sejauh ini, kami belum melihat adanya de-eskalasi di lapangan," kata Stoltenberg kepada wartawan di markas NATO di Brussels dikutip dari ABC News.
“Kami akan terus memantau dan mengikuti dengan cermat apa yang dilakukan Rusia, dan tanda-tanda yang datang dari Moskow tentang kesediaan untuk terus terlibat dalam upaya diplomatik," katanya.
Baca Juga: PSIS Semarang Tak Gentar Hadapi Persib Bandung, Dragan Djukanovic: Tim Siap Seratus Persen