Para Astronom Telah Membuat Lebih dari Satu Miliar Galaksi Peta langit 

16 Februari 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi Galaksi /Pixabay

JURNALPALOPO - Para astronom yang menggunakan gambar dari Kitt Peak National Observatory dan Cerro Tololo Inter-American Observatory, telah membuat peta langit terbesar dalam sejarah, yang berisi lebih dari satu miliar galaksi.

Penerbitan data baru dalam bentuk peta langit dengan lebih dari satu miliar galaksi meletakkan dasar bagi proyek penelitian baru lima tahun DESI Legacy Imaging Surveys. 

DESI (Dark Energy Spectroscopic Instrument) merupakan perangkat spektroskopi energi gelap. Instrumen ini dirancang untuk studi astronomi spektografik dari galaksi jauh. 

Baca Juga: Lakukan Tips Ini saat Bencana Alam Puting Beliung Terjadi, Jangan Tiarap di Ruang Terbuka

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 11 Tanda Kanker Serviks yang Sering diabaikan

Energi gelap adalah bentuk hipotetis dari energi yang secara merata mengisi seluruh ruang alam semesta, ternyata berada dalam antigravitasi, yaitu gravitasi yang menolak daripada menarik benda masif. 

Diperkenalkan ke dalam model matematika alam semesta untuk menjelaskan mengapa ia mengembang dengan percepatan.

Penerbitan data baru dalam bentuk peta langit dengan lebih dari satu miliar galaksi meletakkan dasar bagi proyek penelitian DESI lima tahun yang baru.

Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman baru tentang sifat energi gelap.

Baca Juga: Andi Arief Target Kekuasaan Jokowi hanya Sampai 2022

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan JK, Ferdinand Hutahaean: Bertanyanya yang Logis Pak

Tercatat bahwa peta tersebut pertama kali dipublikasikan pada pertemuan American Astronomical Society pada Januari 2021.

Selama ribuan tahun, manusia telah menggunakan peta untuk memahami dan menavigasi dunia kita dan untuk menempatkan diri kita dalam konteks, kita mengandalkan peta untuk menunjukkan di mana kita berada, dari mana berasal, dan ke mana kita akan pergi.

Grafik astronomi melanjutkan tradisi ini dalam skala besar. Mereka menemukan bumi di luar angkasa dan menceritakan sejarah dan nasib alam semesta. 

Itu akan berkembang selamanya dan sekarang proses ini dipercepat melalui energi gelap. Pemetaan dapat membantu menjelaskan apa itu energi gelap dan mengapa energi itu ada.

Baca Juga: Hindari Saling Lapor, Jokowi akan Usulkan UU ITE ke DPR RI Untuk Direvisi

Baca Juga: Inilah Masker Wajah Vitamin E untuk Menghasilkan Kolagen dan Menghilangkan Kerutan, Simak Resepnya

Dilansir Jurnal Palopo dari Podrobnosti yang menulis bahwa para astronom telah membuat peta 3D terbesar di alam semesta.

Kecerdasan buatan digunakan untuk mengembangkan katalog 3D terbesar dari bintang, galaksi dan quasar.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Podrobnosti

Tags

Terkini

Terpopuler