Tiongkok-Australia Berselih, Penambang dan Pembuat Anggur Afrika: Cheers

- 10 Februari 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi anggur merah
Ilustrasi anggur merah /PIXABAY

JURNALPALOPO - Bagi pembuat anggur Afrika Selatan Vergenoegd Löw, pandemi itu bisa menjadi bencana mengerikan.

Tetapi, perang perdagangan antara Tiongkok dan Australia telah membuat perkebunan berusia 325 tahun justru yang memakan korban jiwa.

Botol merah, putih, dan mawarnya menumpuk ketika Afrika Selatan melarang penjualan alkohol di bawah penguncian yang ketat.

Baca Juga: Pantai atau Pegunungan? Cari Tahu Kepribadian Anda Lewat Tempat Liburan Favorit

Dampaknya, pengunjung yang ke kebun anggur dekat Cape Town untuk menikmati segelas anggur dan mengambil foto bebek Indian Runner yang terkenal kini tidak ada menghilang.

Tarif yang ditetapkan Beijing hingga 212 persen untuk anggur Australia pada November lalu jadi salah satu penyebabnya.

Hal tersebut jadi pembalasan Tiongkok kepada Australia karena Canberra memimpin seruan untuk penyelidikan tentang asal-usul wabah Covid-19 di Wuhan.

Bukan hanya anggur. Beijing menghantam berbagai barang Australia dengan sanksi hukuman, menciptakan lapisan birokrasi baru dan langsung melarang beberapa impor Australia termasuk memberi pemasok Afrika apa pun mulai dari batu bara hingga daging sapi dan tembaga dorongan.

Baca Juga: Ini yang Diungkap Batu Kelahiran Tentang Kepribadian Anda, Berdasarkan Tanda Astrologi

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x