"Mungkin karena pengetahuan tentang gender dari para pemangku kebijakan. Makanya cuma dinilai sebagai kepentingan individu bukan urusan kampus.
"Padahal kan pihak kampus punya tugas untuk melindungi mahasiswinya. Apalagi di UIN Alauddin Makassar itu sudah banyak kasus begini," tegasnya.***