JURNAL PALOPO- Bagi pasangan yang sudah menikah, berhubungan intim tentunya menjadi sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi.
Apalagi jika beragama Islam, berhubungan intim suami dan istri terhitung berpahala.
Namun bagaimana jika ketika tengah berhubungan intim anak tidak sengaja melihatnya?
Baca Juga: Akhirnya Jasad Suster Gabriela Meilani Tiba di Jayapura, Tangis Sanak Keluarga Pecah
Dilansir Jurnal Palopo dari @orangtuaharustahu, ada dua hal yang harus dilakukan.
Banyak hal berubah saat pasangan suami istri akhirnya dikaruniai seorang anak. Tidak hanya kebutuhan saja yang bertambah, urusan ranjang pun pasti akan terasa berbeda.
Ketika belum ada anak, pasangan suami istri dapat melakukannya kapan saja tanpa ada rasa khawatir kepergok oleh anak.
Namun saat sudah ada anak, mereka harus mengatur waktu untuk berhubungan, seperti menunggu anak tidur terlebih dahulu.
Baca Juga: Ustad di Batam Diserang OTK Saat Berikan Ceramah, Alami Luka Memar Bagian Pipi Kanan
Meski demikian, tetap ada kemungkinan tanpa sengaja anak melihat orang tuanya sedang berhubungan badan.
Ketika itu terjadi, jangan panik, bingung, atau bahkan malu. Hal pertama yang harus dilakukan adalah segera berpakaian, atau minimal tutupi badan dengan selimut.
Kalau hal itu terjadi pada malam hari, kemungkinan besar anak pergi ke kamar orang tuanya karena suatu kebutuhan.
Penuhi kebutuhan anak terlebih dahulu. Misal antar anak ke toilet, atau memeluknya kalau dia ternyata ketakutan lantaran mendapat mimpi buruk. Kemudian antar anak kembali ke kamarnya.
Baca Juga: KKB Kembali Ganggu Proses Evakuasi Jasad Suster Gabriela Meilani, Kontak Senjata Tak Terhindarkan
Jika terjadi pada siang hari, segera bawa anak keluar kamar. Bisa membawanya ke dapur dan memberinya es krim. Bisa juga ke tempat lain dan mengajaknya melakukan hal yang dia suka.
Kalau ternyata setelahnya perhatian anak masih belum dapat dialihkan dan dia bertanya apa yang sedang orang tuanya lakukan, jawab sesuai usia anak.
Untuk balita, katakan kalau ayah dan ibu sedang berpelukan sebagai bentuk sayang satu sama lain.
Untuk anak usia tujuh dan delapan tahun, jelaskan bahwa ayah dan ibu sedang memiliki waktu spesia bersama.***