Penting bagi Wanita, Kenali Manfaat dan Resiko Melahirkan di Usia 30 dan 20

26 Maret 2021, 08:02 WIB
Penting bagi Wanita, Kenali Manfaat dan Resiko Melahirkan di Usia 30 dan 20 /dw-lifestylefotografie / Pixabay /Jurnal Palopo

JURNALPALOPO- Hamil dan melahirkan mungkin menjadi hal yang menarik dan impikan semua wanita. Tetapi di era perkembangan zaman yang semakin maju, umur saat hamil kini menjadi sebuah pertimbangan.

Selama ribuan tahun, wanita hamil dan melahirkan anak di usia belasan dan awal 20-an sudah menjadi hal yang wajar, namun akhir-akhir ini rata-rata usia ibu melahirkan berubah menjadi 30-an.

Faktanya, pada 2017, hampir setengah dari semua kelahiran di Inggris dan Wales dilakukan oleh ibu yang berusia 30 tahun. Pengobatan modern memungkinkan wanita untuk memilih untuk menunda melahirkan, tetapi ada manfaat dan risiko yang datang dengan hamil di usia 20-an versus 30-an.

Baca Juga: Diskon Hingga 90 Persen PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Atasi Infeksi Rahim dengan Buah dan Tanaman Herbal, Mulai dari Jambu Biji Hingga Kayu Manis

Baca Juga: Hanya Tayang Dua Episode, Drama Joseon Exorcist Dibatalkan Lantaran Mengandung Kontroversi

Selain itu aktivitas wanita yang sudah dapat dikatakan sebanding dengan pria juga menjadi penyebab banyaknya dari kaum hawa menunda kehamilan hingga menginjak usia 30 tahun.

Lalu baikka melahirkan di usia tersebut, apa manfaat dan resiko yang bisa di alami ketimbang mereka yang memilih melainkan di usia 20-an?

Inilah beberapa manfaat dan dan resiko bagi wanita yang melahirkan di usia 20 dan 30 tahun.

1. Hal baik bila melahirkan di usia 20 tahun

a. Masa subur terbaik, sehingga memiliki peluang terbaik untuk hamil.

Baca Juga: Suka Duka Ummi Sinta dalam Membangun Dapur Umsy, Sempat Gulung Tikar dan Berujung Viral

Baca Juga: Dikenal Tingkatkan Kesuburan Pria, Ternyata Tanaman Herbal Lengkuas Miliki Efek Samping Halusinasi

Baca Juga: Wanita Perlu Tahu, Tanaman Hias Kembang Kertas Mampu Atasi Keputihan dan Nyeri Haid

Diusia 25, Anda memiliki peluang lebih besar untuk hamil, dibandingkan saat Anda mencapai usia 35 tahun. Wanita dilahirkan dengan semua sel telur yang akan mereka miliki, sekitar satu juta. 

Kesuburan mulai menurun secara perlahan sekitar usia 32 dan penurunan ini semakin cepat setelah 35 tahun. Pada usia 37, Anda diperkirakan memiliki sekitar 25.000 telur tersisa.

b. Menurunkan kemungkinan keguguran dan risiko kehamilan lainnya.

Tidak seperti wanita berusia 35 tahun ke atas, ibu yang lebih muda cenderung tidak terkena diabetes dan tekanan darah tinggi saat hamil.

Baca Juga: Hati-hati! Pengawet Makanan Ditemukan Bisa Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Baca Juga: Belajar Editing Foto, Ini Perbedaan Clarity dan Texture di Adobe Lightroom

Baca Juga: Keluar Dari Kerajaan Inggris, Harry dan Meghan akan Kesulitan di Amerika

Tanpa masalah ini, dan berkat kualitas telur yang lebih tinggi saat Anda berusia 20-an, risiko keguguran dan lahir mati akan berkurang.

2. Resiko melahirkan di usia 20-an

a. Mungkin lebih melelahkan secara psikologis

Usia 20-an Anda adalah tahun-tahun terbaik bagi Anda untuk menemukan diri Anda sendiri dan jalan apa yang ingin Anda ambil dalam hidup.

Meski baik namun, memiliki seorang bayi di umur tersebut, dapat memaksa Anda untuk mengambil jeda dalam karir atau mendapatkan promosi yang telah Anda kerjakan dengan keras.

Mungkin juga ada masalah hubungan yang muncul dari tanggung jawab bersama dalam merawat bayi. Kompromi tidaklah mudah, terutama ketika keduanya baru saja mencari tahu kehidupan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Hewan di Gambar dan Temukan 3 Kata yang Menentukan Karakter Anda

Baca Juga: Perjuangkan Kebebasan Istri yang Jadi Tersangka Penipuan Berkedok Dinas Sosial Palopo, 5 Korban Berikan Maaf

Baca Juga: Kenali Perilaku Ghosting yang Tengah Populer dan Tips untuk Mengatasinya

b. Memiliki hasil kesehatan yang lebih buruk di kemudian hari.

Tampaknya ada hubungan antara kesehatan seorang ibu dan usia dia melahirkan pertama kali. Semakin banyak seorang wanita menunda kehamilan pertamanya, kesehatannya diperkirakan akan semakin baik.

Kesehatan maksimal diprediksikan untuk ibu yang melahirkan pertama mereka pada usia sekitar 30 tahun. Jadi, ibu yang lebih muda mungkin berisiko memiliki kesehatan yang kurang dari ideal dan mungkin menderita lebih banyak rasa sakit dan nyeri.

3. Manfaat melahirkan di usia 30-an

a. Mampu menghasilkan lebih banyak uang

Anda baru memulai karier saat berusia 20-an, jadi merawat bayi bisa jadi lebih mahal daripada jika Anda lebih stabil secara finansial di usia 30-an.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kenali Karakter Masing-masing dari Hal Pertama yang Terlihat di Gambar

Baca Juga: Usulan Penerima Bansos DPRD di Tolak Dinsos DKI Jakarta, Premi Lasari: Itu Ada Mekanisme Alurnya

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Mandi Malam Menyebabkan Penyakit Rematik, Ini Penjelasan dr. Sarwo

Menurut sebuah penelitian di Denmark , wanita yang berusia 31-34 tahun dengan gelar sarjana dan baru saja memiliki bayi akan menghasilkan sekitar $ 5.000 lebih banyak daripada pendapatan rata-rata selama hidup mereka.

Sebaliknya, mereka yang memiliki bayi sebelum berusia 25 tahun akan mendapatkan sekitar $ 80.000 lebih sedikit.

b. Cenderung memiliki anak kembar

Meskipun ini bisa dibilang merugikan ataupun menguntungkan, namun faktanya Anda bisa menjadi orang tua bagi lebih dari satu anak saat Anda lebih dewasa dan siap.

Ini bisa menjadi kabar baik jika Anda menginginkan lebih dari satu anak, tetapi hanya menginginkannya setelah Anda mencapai usia 30-an.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Cristiano Ronaldo Mandul, Portugal atasi Azerbaijan Berkat Gol Bunuh Diri

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Turki Pecundangi Belanda 4-2, Burak Yilmaz Cetak Hattrick

Baca Juga: Fakta Unik Tentang Larangan Ibu Hamil, Nomor Enam Paling Mengerikan

Bagaimanapun, kesuburan menurun saat itu, tetapi kemungkinan memiliki anak kembar meningkat seiring bertambahnya usia karena perubahan hormonal menyebabkan pelepasan banyak sel telur pada saat yang bersamaan.

4. Resiko melahirkan di usia 30-an

a. Peluang operasi Caesar lebih besar

Karena ibu yang lebih tua memiliki risiko komplikasi terkait kehamilan yang lebih tinggi , hal ini mungkin mengharuskan persalinan sesar.

Misalnya, memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, yang disebutkan di atas, dapat menyebabkan persalinan dengan operasi.

Persalinan seperti ini biasa terjadi, tetapi disertai dengan risiko tambahan seperti waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan kelahiran alami.

Baca Juga: Lahannya Diserobot dan SKT Dibatalkan Kepala Desa, Sahria akan Cari Keadilan Lewat Jalur Hukum

Baca Juga: Kenali Lima Jenis Gangguan Tidur Bersama Pasangan, dan Tips untuk Mengatasinya

Baca Juga: Hati Hati Konsumsi Tanaman Lada Hitam, Jika Tidak Ingin Alami Sensasi Terbakar di Perut dan Mata

b. Resiko bayi mengalami komplikasi lebih tinggi

Anda lebih mungkin memiliki bayi dengan berat lahir lebih rendah dan kelahiran prematur. Ini bisa disebabkan karena memiliki anak kembar.

Bayi prematur, terutama yang lahir paling awal, sering kali memiliki masalah seperti masalah pernapasan, gangguan belajar, dan masalah pendengaran.

Ada juga risiko kelainan kromosom yang lebih tinggi yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan kondisi kesehatan.

Terlepas dari kontroversi tentang manfaat dan resiko melahirkan diumur tertentu, keinginan untuk memiliki seorang anak tetap dalam usia berapapun tetap menjadi pilihan dan hak bagi seorang wanita.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama yang Terlihat dapat Mengungkapkan Ancaman Kebahagiaan Anda

Baca Juga: Kabar Duka Baim Wong, Paula Verhoeven Terpapar COVID-19 di Awal Kehamilan

Baca Juga: Penting! Tips Menyimpan Daging Ayam dalam Kulkas Agar Terhindar dari Bakteri

Sehingga jangan pernah takut, untuk memilih keturunan meskipun umur Anda sangat muda ataupun terbilang sudah tua.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler