Akibat perampokan tersebut, Sebby Sambom alami trauma serta gangguan psikologis.
Dirinya bahkan tidak bisa melakukan aktifitasnya dengan normal sebagai jubir TPNPB selama 20 hari.
Sebby mengungkapkan permohonan maaf kepada semua pihak terutama kepada pimpinan dan pasukan TPNPB.
Sebby melanjutkan bahwa dirinya sempat bersembunyi di sebuah kampung yang tidak ada listrik.
Bahkan tidak memiliki jaringan telpon dan akses internet sehingga dirinya harus bergerak ke kota untuk menyampaikan kondisi krisisnya.***