Kecamatan Takkalalla, sekitar 195 hektare.
Kecamatan Bola 97 hektare.
Data diatas berdasarkan hasil pemetaan dan pendataan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wajo.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dinas terkait, Muhammad Ashar. Ia mengatakan kemungkinan petani terancam gagal panen di musim ini.
"Ini terjadi akibat terendam banjir, bisa jadi petani gagal panen," tutur Ashar.
Baca Juga: Breaking News: Tanggul Pasir Jebol, Dua Wilayah Luwu Utara Kembali Terendam Banjir
Tidak sedikit kerugian yang dialami para petani tersebut. Berdasarkan data sementara, kerugian mencapai Rp362 miliar.
Kerugian sebesar itu belum termasuk biaya produksi tanam yang telah mereka keluarkan.
Sementara itu, pendataan ulang akan dilakukan, jika air sudah surut, untuk melihat mana padi yang dapat dipertahankan.
Sedangkan lahan sawah yang padinya telah mati akan dilakukan pendataan kembali.