Tak Ingin Jadi Korban KKB Seperti Gabriela Meilani, Warga Distrik Kiwirok Pilih Mengungsi

20 September 2021, 14:32 WIB
Warta Distrik Kiwirok Papua, pilih mengungsi karena tak ingin jadi korban KKB /Instagram@papua_talk/Jurnal Palopo

 

JURNAL PALOPO- Aksi teror yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua menimbulkan ketakutan di masyarakat.

Serangan KKB yang merusak beberapa fasilitas kesehatan hingga menewaskan salah satu nakes, yakni Gabriela Meilani membuat masyarakat semakin takut dan tidak ingin mentetap.

Karena aksi kekejaman KKB ini pula, sebanyak 11 orang nakes mengalami luka-luka, satu orang meninggal dunia, dan beberapa dinyatakan hilang.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Minta Pemerintah Bertindak Tegas dan Kupas Tuntas KKB, Urusan HAM Belakangan

Demi menyelamatkan diri dari bahaya, masyarakat akhirnya memilih mengungsi agar tidak menjadi korban selanjutnya atas kekejaman yang dilakukan oleh KKB.

TNI Polri kemudian hadir di sana untuk bertugas, menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat. Mereka berusaha melindungi warga serta menumpas teroris KKB yang sangat sadis.

Seperti yang telah diketahui, bahwa KKB telah melakukan penyerangan sadis terhadap sejumlah nakes di Distrik Kiwirok.

Aksi sadis yang dilakukan KKB kepada sejumlah nakes ini, merupakan sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di Papua.

Baca Juga: Kontingen PON Dikawal Brimob karena Isu KKB, Bupati Jayapura: Terlalu Berlebihan, Di sini Aman

Beberapa dari korban nakes didorong ke dalam jurang, hingga ditelanjangi dan bahkan ditikam oleh KKB. 

Salah satu nakes yang gugur ialah Gabriela Meilani, perempuan berusia 22 tahun dan salah satu nakes yang menjadi saksi hidup kekejaman KKB, ialah Marselinus Ola Attanila.

Akibat dari serangan KKB yang rusak beberapa fasilitas kesehatan, tak hanya membuat masyarakat menjadi takut tetapi beberapa korban di antaranya juga mengalami trauma.

Aktivis HAM dan pengacara masyarakat Papua, Veronica Koman kemudian mengecam dan mengutuk penyerangan terhadap tenaga kesehatan yang dilakukan oleh KKB di Distrik Kiwirok, Papua.

Baca Juga: Pro Kontra KKB di Papua, Dari Operasi Militer, Nakes, Hingga Sumber Daya Alam Ikut Terseret

"Saya mengutuk dan mengecam sekeras-kerasnya TPNBP - OPM yang tidak mengerti perjuangan dan peperangan sampai harus tenaga kesehatan menjadi korban,” kata Veronica Koman dikutip Jurnal Palopo dari akun Instagram @papua_talk, 20 September 2021.

Ia juga berharap agar Komnas HAM segera turun ke Kiriwok, untuk menginvestigasi motif penyerangan terhadap nakes. 

Sebelumnya, baku tembak antara personel gabungan TNI-Polri dengan KKB terjadi di Distrik Kiwirok, Papua pada Senin, 13 September 2021. 

Aksi ini kemudian berlanjut pada peristiwa penyerangan dan pembakaran sejumlah fasilitas pelayanan publik, seperti Puskesmas, perumahan para tenaga kesehatan (nakes), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Distrik Kiwirok.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler