KKB Bantai Nakes di Distrik Kiwirok, Yanuar: Saya Tandai Mereka, Ada Pegiat HAM juga

18 September 2021, 14:34 WIB
Oknum penggiat HAM diduga terlibat dalam aksi penyerangan KKB di Pegunungan Bintang /Kolase by Ardilla/Jurnal Palopo

JURNAL PALOPO- Senin 13 September 2021 lalu, KKB lakukan penyerangan Puskesmas Distrik Kiwirok yang menewaskan nakes Gabriela Meilani, setelah disiksa secara sadis.

Ratusan nakes kemudian menanggapi hal tersebut dengan melakukan unjuk rasa, dan Longmarch sebagai bentuk protes dan duka cita mendalam atas serangkaian kebiadaban KKB.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabinus Uropmabin, pihaknya telah menarik para nakes dari distrik-distrik demi alasan keamanan dan keselamatan.

Baca Juga: Mengalami Kelelahan, Guru Honorer Menangis Histeris di Depan Monitor saat Ujian PPPK

Akibatnya penarikan nakes tersebut, layanan kesehatan di beberapa distrik lumpuh total.

"Seluruh tenaga medis di distrik-distrik sudah kami tarik semua, sehingga kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk sementara waktu bisa bertanggung jawab pada kesehatan masing-masing,"ucap Sabinus Uropmabin. 

Sebagai salah satu peserta aksi dan longmarch, Yanuar meluapkan amarah dan kekesalannya terkait kebiadaban KKB pada nakes.

Menurutnya hal yang dilakukan KKB tersebut adalah tindakan tak terpuji dan bahkan melanggar HAM.

Baca Juga: Sosok Lamek Taplo, Panglima Komando TPNPM Pemimpin KKB yang Lakukan Kekejaman Pada Nakes

"KKB tidak punya alasan logis untuk membenarkan aksi biadabnya, itu sangat-sangat tidak terpuji, inilah sesungguhnya aksi melanggar HAM," tegas Yanuar.

Dia juga menduga bahwa ada oknum tertentu yang bahkan membenarkan aksi biadab KKB.

Bahkan menurutnya oknum tersebut adalah pegiat HAM yang pernah mengenyam pendidikan tinggi.

"Ada kelompok yang masih membenarkan aksi biadab, apalagi saya tahu mereka itu orang pernah mengenyam pendidikan tinggi, saya tandai mereka, ada pegiat HAM juga," tukas Yanuar.

Baca Juga: Terlibat Aksi Baku Tembak dengan TNI Polri, Komandan Operasi KKB Elly M Bidana Tewas

"Yang namanya pegiat HAM itu mendukung setiap orang (sebagai korban) tanpa membedakan SARA. Tapi dengan kejadian sekarang ini, mereka hanya membisu."

"Tentu ada perbedaan jika situasinya terbalik, mereka seperti anjing kelaparan yang sangat beringas mencoba menyalahkan pihak lain," tutup Yanuar.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler