Biji Mata Bocah 6 Tahun di Kabupaten Gowa Dicungkil Orang Tua, Diduga jadi Korban Pesugihan

4 September 2021, 14:54 WIB
Korban keganasan orang tua, mata dicungkil untuk pesugihan /Inatagram @makassarinfo/

JURNAL PALOPO - Nasib naas dialami bocah berusia 6 tahun di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang harus tahan sakit pada biji mata. 

Peristiwa ini terjadi di lingkungan Lembang Panai, Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa. Korban di duga tumbal pesugihan orang tua. 

Mata AP(16) dicungkil orang tua sendiri, bersama paman dan juga sang kakek, Rabu 1 September 2021, sekitar pukul 13.30 wita. 

Baca Juga: Pemuda di Sinjai Melakukan Aksi Bunuh Diri, Nekat Lompat dari Tower

Diduga pelaku mengamalkan pesugihan dengan anak dijadikan sebagai tumbal. Hal tersebut diutarakan oleh paman korban. 

"Sering kali di rumah itu, selalu dilakukan ritual-ritual aneh pada malam yang telah ditentukan," tutur Bayu.

Hal tersebut juga disaksikan oleh Rudi (37), salah seorang warga (mandor) yang datang melayat di kediaman korban dan pelaku penganiayaan.

"Saya melihat, orang tuanya seperti orang kesurupan, saya datang untuk melayat," tutur Rudi.

Baca Juga: Profil Praka Muhammad Dirham Asal Luwu, Prajurit TNI yang Tewas Setelah Diserang KST

Sebelumnya, seorang putra atau kakak korban bernama Daddy meninggal dunia, dan dimakamkan di hari yang bertepatan dengan kejadian tersebut.

Kronologi Kejadian 

Menurut penuturan Rudi (Saksi), setelah pulang dari pemakaman ia kembali ke rumah korban, dan duduk di ruang tamu.

Dia melihat ibu (H) korban menidurkan korban, namun terkejut ketika melihat H seperti orang kesurupan.

Rudi melihat, H mencongkel biji mata korban yang merupaka anaknya menggunakan jari tangan.

Baca Juga: 6 Anggota TNI yang Jadi Korban Penyerangan KKB Berhasil Dievakuasi

Saat itu ayah korban yang berinisial T menyaksikan perbuatan sang istri, bukannya menghentikan, T malah membantu H dengan memegang kedua tangan korban.

Sedangkan pelaku lainnya berinisial B yang tak lain adalah Kakek korban, membantu memegang, kedua kaki korban.

Satu orang berpakaian warna hitam memegang kepala korban. Belakangan diketahui orang tersebut adalah adik kandung T, yang berinisial S.

Selain Rudi, salah seorang yang tak lain adalah Kepala Lingkungan Lembang Panai HM Dg Bella (64) juga membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga: 4 Prajurit TNI Dinyatakan Tewas, dalam Penyerangan 30 Orang KKB di Pos Koramil Kisor

"Saya duduk di teras bersama yang lainnya, tiba-tiba Bayu teriak histeris, bahwa H akan membunuh anaknya," tutur HM Dg Bella

Paman korban bernama Bayu, yang melihat kejadian tersebut, seketika memanggil warga. 

Babinsa serta warga memasuki rumah tersebut, menurut pelaku, dia sedang mengobati korban karena terdapat, benda lain pada mata yang akan dikeluarkan.

Babinsa dan kepala lingkungan setempat mencoba menghentikan aksi keluarga tersebut, namun tak diindahkan.

Baca Juga: Pesanan Berujung Suspend, Driver Ojol Kehilangan Pekerjaan Akibat Customer

Sehingga Babinsa Mengambil tindakan dengan menarik H, dan Dg Bella mengambil korban untuk dilarikan ke Puskesmas.

Namun aksi tersebut dicegat oleh nenek korban yang berinisial M, dengan cara memeluk Dg Bella.

Beruntung seorang anggota TNI mengambil alih korban, dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Syekh Yusuf Sungguminasa, Gowa.

Menurut para saksi kedua orang tua korban tidak mengetahui bahwa mereka memiliki gangguan jiwa.

Baca Juga: Viral Video! Perjuangan Ibu Melahirkan di Tengah Laut, dengan Cuaca Ekstrim

Saat ini Polsek Tinggimoncong dan Polres Gowa mengamankan empat orang pelaku, diantaranya H,T,B dan M.

Satu orang lainnya yakni S masih dalam pengejaran polisi. Sementara kedua orang tua melakukan proses pemeriksaan gangguan jiwa/mental, di Rumah Sakit Dadi, Kamis 2 September 2021, pukul 23.00 WITA .***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler