Ribuan Hektare Sawah di Wajo Terendam Banjir, Petani Alami Kerugian Mencapai Rp362 Miliar

31 Agustus 2021, 14:11 WIB
Wajo diterjang banjir, ribuan hektar sawah siap panen terendam /Kolase by Naskah /

JURNAL PALOPO- Ribuan hektar sawah milik petani Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terancam gagal panen akibat banjir. 

Intensitas curah yang tinggi mengakibatkan banjir, yang berdampak pada sembilan kecamatan di Wajo terendam banjir, sejak tanggal, 27 Agustus 2021.

Bukan hanya pemukiman warga, namun sejumlah lahan sawah, yang siap panen ikut terendam banjir.

Baca Juga: Karina Bayi Umur 3 Bulan Terjebak Banjir di Palopo Bersama 2 Lansia, Begini Kondisi Terbarunya

Ada sekitar 16.824 hektar sawah yang terendam, yang tersebar di 14 kecamatan.

Berikut data 14 kecamatan yang lahan sawahnya terendam akibat banjir.

Kecamatan Pammana, sekitar 3.114 hektare.

Kecamatan Majauleng, sekitar 2.700 hektare.

Kecamatan Pitumpanua, sekitar 2.572 hektare.

Kecamatan Sajoanging, sekitar 2.080 hektar.

Kecamatan Belawa, sekitar 1.250 hektare.

Kecamatan Sabbangparu, 1.081 hektar.

Kecamatan Keera, sekitar 920 hektar

Kecamatan Maniangpajo, sekitar 721 hektare.

Kecamatan Penrang, sekitar 667 hektare.

Baca Juga: 4 Kabupaten dan 1 Kota di Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Ratusan Rumah Warga Terendam

Kecamatan Tanasitolo, sekitar 587 hektare.

Kacamata Gilireng, sekitar 450 hektare.

Kecamatan Tempe, sekitar 390 hektare

Kecamatan Takkalalla, sekitar 195 hektare.

Kecamatan Bola 97 hektare.

Data diatas berdasarkan hasil pemetaan dan pendataan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wajo.

Hal tersebut dibenarkan oleh Dinas terkait, Muhammad Ashar. Ia mengatakan kemungkinan petani terancam gagal panen di musim ini.

"Ini terjadi akibat terendam banjir, bisa jadi petani gagal panen," tutur Ashar. 

Baca Juga: Breaking News: Tanggul Pasir Jebol, Dua Wilayah Luwu Utara Kembali Terendam Banjir

Tidak sedikit kerugian yang dialami para petani tersebut. Berdasarkan data sementara, kerugian mencapai Rp362 miliar.

Kerugian sebesar itu belum termasuk biaya produksi tanam yang telah mereka keluarkan.

Sementara itu, pendataan ulang akan dilakukan, jika air sudah surut, untuk melihat mana padi yang dapat dipertahankan.

Sedangkan lahan sawah yang padinya telah mati akan dilakukan pendataan kembali.

Baca Juga: Sungai Ratona Meluap, Ratusan Rumah Warga di Palopo Terendam Banjir

Pemerintah setempat berjanji akan berupaya mencari solusi untuk para petani yang mengalami kerugian sangat besar.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler