Curhat Suharni di Depan Ketua DPRD Luwu Utara, Janda 60 Tahun Korban Banjir yang Tak Tersentuh Bantuan

26 April 2021, 21:37 WIB
Nenek Suharni Janda berusia 60 tahun saat curhat depan Ketua DPRD Luwu Utara /Jurnal Palopo/

JURNAL PALOPO - Ada yang memilukan hati saat Aliansi Pemuda Radda, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Luwu Utara, Senin 26 April 2021.

Dalam aksi tersebut terdapat seorang nenek bernama Suharni, yang kini berusia 60 tahun ikut ambil bagian dalam menyuarakan aspirasinya di depan Ketua DPRD Luwu Utara. 

Selain sudah tua, Suharni juga merupakan seorang janda dan menjadi korban banjir bandang Luwu Utara, sembilan bulan yang lalu. 

Baca Juga: Bagi Orang Tua, Waspadai Posisi Duduk W pada Anak, Ini Penjelasannya

Menurut penuturan Suharni, dirinya tak pernah mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Luwu Utara. Padahal kini dirinya tak memiliki rumah. 

"Rumah saya sudah hilang dibawa banjir, kini hanya tinggal di pondok kebun," tutur Suharni di depan Ketua DPRD Luwu Utara, Senin 26 April 2021.

Diiringi isak tangis, Suharni menceritakan kisah hidupnya. Dimana sejak Oktober 2020 tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah Luwu Utara. Dirinya juga sering mengurus, di Dinas Sosial, namun tak kunjung peroleh bantuan sosial. 

"Kaki sudah capek naik turun tangga mengurus, pegawai Dinas Sosial selalu beralasan data sudah di input. Dari bulan 10 diimput terus itu dataku, tapi tidak ada bantuan sama sekali," jelas Suharni. 

Baca Juga: 6 Tips Pengobatan Rumahan untuk Saraf Terjepit

Dirinya merasa diperlakukan tidak adil, padahal rumahnya rusak akibat banjir bandang. Sementara bantuan tak kunjung tiba. 

"Yang tidak rusak rumahnya dapat bantuan, saya hilang rumahku tapi tidak dapat bantuan," tutupnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Sosial, Besse Andi Pabeangi saat RDP mengatakan bahwa anggaran tahun 2020 sudah habis terpakai. 

"Jangan salahkan kami, karena anggran tahun 2020 sudah habis. Hal ini juga telah diusulan ke Kementerian Sosial dan sekarang sudah ada di meja Menteri Sosial,"ucapnya.

Baca Juga: Aliansi Pemuda Radda Gelar Unjuk Rasa Penanganan Banjir Bandang Luwu Utara, Duka Kami Belum Usai

Sebelum menyambangi Kantor DPRD Luwu Utara, Aliansi Pemuda Radda berujuk rasa di jalan poros Desa Radda, yang membuat lalu lintas macet total. 

Dalam orasinya mereka menyampaikan beberapa poin tuntutan, yang diharapkan segera di penuhi pemkab Luwu Utara. 

1. Mendesak pemerintah mempercepat penanganan bajir di Desa Radda. 

2. Segera Normalisasi DAS sungai Radda, dan mempercepat pembuatan drainade utama. 

3. Mendesak Bupati Luwu Utara mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap). 

4. Mendesak Bupati mempercepat pembangunan jalan.

5. Mendesak BPBD dan Dishub untuk siaga bencana. 

6. Mempertanyakan persoalan pemulihan ekonomi masyarakat. 

Baca Juga: Dosen UIN Alauddin Makassar Meninggal Dunia Saat Ceramah Shalat Dzuhur

"Duka kami belum usai, kami korban banjir bukan babu jalanan, kami dipaksa hidup dalam kondisi yang tidak jelas, dan di tengah hura-hura jadi Luwu Utara,"ucap Faisal salah satu warga yang ditemui di lokasi unjuk rasa. ***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler